backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Ramipril

Ditinjau secara medis oleh Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm. · Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita


Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 08/11/2022

Ramipril

Untuk menangani tekanan darah tinggi dan gangguan jantung, pengobatan bisa dilakukan dengan menggunakan ramipril. Obat darah tinggi ini termasuk ke dalam golongan obat ACE inhibitor yang bisa melancarkan aliran darah di dalam pembuluh darah. Dengan begitu, jantung dan pembuluh darah tidak harus bekerja terlalu keras untuk mengalirkan darah ke seluruh tubuh.

Golongan obat: ACE inhibitor 

Merek obat: Ramipril, Triatec, Hyperil, Emerten, Tenapril, Vivace 

Apa itu ramipril?

bisoprolol

Ramipril adalah obat yang umum digunakan untuk menangani tekanan darah tinggi (hipertensi) dan gagal jantung.

Namun, obat ini juga bisa membantu mencegah serangan jantung, stroke, dan gangguan ginjal, terutama pada orang dengan risiko medis tinggi seperti pasien dengan penyakit jantung maupun diabetes.

Obat ini diketahui mampu meningkatkan tingkat kelangsungan hidup setelah mengalami gagal jantung atau serangan jantung.

Ramipril berfungsi memperbesar pembuluh darah agar jantung lebih mudah memompa darah ke seluruh tubuh.

Sebagai obat yang termasuk golongan angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor atau penghambat ACE, ramipril bekerja dengan menghambat zat tertentu yang memicu penyempitan pembuluh darah.

Ramipril hanya bisa diperoleh dengan resep dokter dan harus digunakan sesuai dengan anjuran dari dokter.

Obat ini bisa diberikan sebagai obat tunggal atau dikombinasikan dengan obat-obatan lain, seperti felodipine, untuk mengatasi gangguan tekanan darah.

Dosis obat ramipril

Ramipril tersedia dalam bentuk tablet dengan dosis 2,5 mg, 5 mg, dan 10 mg.

Dosis ramipril akan dibagi berdasarkan kondisi yang ditangani dan usia masing-masing penderita.

Melansir dari MIMS, berikut pembagian dosis ramipril.

Dosis ramipril untuk dewasa

1. Dosis untuk dewasa dengan diabetes nefropati

  • Dosis awal: 2,5 mg oral sekali sehari untuk pasien
  • Dosis lanjutan: 2,5 – 20 mg / hari secara oral terbagi dalam 1-2 dosis

2. Dosis untuk dewasa dengan hipertensi

  • Dosis awal: 2,5 mg oral sekali sehari untuk pasien
  • Dosis lanjutan: 2,5 – 20 mg / hari secara oral terbagi dalam 1-2 dosis

3. Dosis untuk dewasa dengan gagal jantung

  • Dosis awal: 2,5 mg secara oral dua kali sehari
  • Dosis lanjutan: 5 mg secara oral dua kali sehari

4. Dosis untuk dewasa dengan disfungsi ventrikel (disfungsi verticular)

  • Dosis awal: 2,5 mg secara oral dua kali sehari
  • Dosis lanjutan: 5 mg secara oral dua kali sehari

5. Dosis untuk dewasa dengan infark miokard (myocardial infarction)

  • Dosis awal: 2,5 mg secara oral dua kali sehari
  • Dosis lanjutan: 5 mg secara oral dua kali sehari

Dosis ramipril untuk anak-anak

Keamanan dan efektivitas khasiat belum terbukti pada pasien anak (di bawah dari 18 tahun).

Informasi yang diberikan bukanlah pengganti dari nasihat medis. Selalu konsultasikan pada dokter atau apoteker Anda sebelum memulai pengobatan.

Aturan pakai obat ramipril

Selalu ikuti aturan penggunaan obat dari dokter atau baca panduan pada kemasan obat setiap kali sebelum menggunakan obat. Jika ada pertanyaan, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter atau apoteker.

Untuk mengurangi risiko dari efek samping, dokter Anda akan memulai dengan dosis kecil yang kemudian dinaikkan secara bertahap, sesuai instruksi dokter.

Minumlah obat ini lewat mulut sebelum atau sesudah makan seperti yang dianjurkan oleh dokter, biasanya sekali atau dua kali sehari.

Jika Anda menggunakan obat ini dalam bentuk kapsul, telan seluruhnya.

Gunakan pengobatan ini secara teratur untuk mendapatkan khasiat yang terbaik.

Untuk membantu Anda mengingat dosis, minum obat tersebut di waktu yang sama setiap hari. Apabila Anda melupakan satu dosis obat ini, minum sesegera mungkin.

Namun, bila sudah mendekati waktu dosis berikutnya, lewati dosis yang terlupakan dan kembali ke jadwal dosis yang biasa. Hindari menggandakan dosis obat.

Penting untuk melanjutkan pengobatan ini sampai sembuh. Kebanyakan orang dengan tekanan darah tinggi tidak mengalami gejala. Namun, pengobatan mungkin perlu dilakukan seumur hidup.

Untuk penanganan tekanan darah tinggi, butuh beberapa minggu sebelum mendapatkan khasiat dari pengobatan ini.

Selama menggunakan obat ini, pemeriksaan tekanan darah mungkin perlu sering dilakukan serta tes darah untuk mengukur kadar kalium dalam darah.

Hindari mengonsumsi alkohol selama menggunakan obat ini karena bisa menurunkan tekanan darah dan menimbulkan efek samping obat.

Jangan pula berdiri terlalu cepat dari poisis duduk atau berbaring karena bisa timbul pusing. Sebaiknya, berdiri secara perlahan untuk menghindari terjatuh.

Konsultasikan dengan dokter Anda jika kondisi Anda tidak membaik, atau bahkan memburuk.

Efek samping obat ramipril

Hubungi bantuan medis darurat jika Anda merasakan beberapa gejala dari reaksi alergi obat seperti gatal-gatal, sakit perut, sulit bernafas, wajah, bibir, lidah, dan tenggorokan membengkak.

Efek samping ramipril umumnya meliputi berikut ini.

  • Batuk kering.
  • Merasa lelah, sakit kepala.
  • Pusing, kepala berputar.
  • Mual, muntah.

Hentikan pemakaian obat dan hubungi dokter Anda jika ada efek samping yang serius seperti berikut ini.

  • Merasa ingin pingsan.
  • Tingkat kalium tinggi (detak jantung melambat, nadi melemah, otot melemah, dan rasa kesemutan).
  • Bibir kering, haus, bingung, pembengkakan, jarang buang air kecil.
  • Wajah pucat, urine berwarna hitam, mudah lebam, dan berdarah.
  • Kulit dan mata menguning.
  • Demam, panas dingin, tubuh sakit, gejala flu, dan radang di mulut dan tenggorokan.

Tidak semua orang mengalami efek samping ini. Mungkin ada beberapa efek samping yang tidak disebutkan di atas.

Jika Anda khawatir tentang efek sampingnya, silakan konsultasikan dengan dokter atau apoteker Anda.

Peringatan dan perhatian saat pakai obat ramipril

aturan minum obat

Jangan gunakan obat ini jika Anda alergi pada ramipril. Beri tahu dokter jika Anda memiliki alergi terhadap obat-obatan lainnya, termasuk obat herbal dan suplemen.

Ramipril adalah obat yang dapat menimbulkan reaksi jika Anda punya kondisi kesehatan tertentu. Kondisi kesehatan lain yang dimiliki juga bisa memengaruhi penggunaan obat ini.

Selalu beri tahu dokter jika Anda memiliki masalah kesehatan lain, terutama di bawah ini.

  • Angioedema (pembengkakan wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan). Kondisi ini dapat meningkatkan risiko kambuh kondisi ini terjadi lagi.
  • Penyakit pembuluh darah Collagen (penyakit autoimun).
  • Penyakit ginjal. Kondisi ini bisa meningkatan risiko masalah darah.
  • Gagal jantung kongestif. Penggunaan obat dapat menyebabkan masalah ginjal.
  • Diabetes.
  • Masalah ginjal. Peningkatan risiko kadar kalium dalam tubuh menjadi terlalu tinggi.
  • Pasien diabetes yang juga mengonsumsi aliskiren.
  • Ketidakseimbangan elektrolit (misalnya natrium rendah dalam darah).
  • Ketidakseimbangan cairan (karena berlebihan keringat, muntah, diare).
  • Penyakit jantung atau pembuluh darah.
  • Penyakit ginjal.
  • Pasien dengan masalah ginjal parah yang juga mengonsumsi aliskiren.

Studi untuk saat ini belum menunjukkan masalah geriatri-spesifik yang akan membatasi kegunaan ramipril pada orang lanjut usia (lansia).

Namun, pasien usia lanjut lebih cenderung memiliki masalah ginjal yang berhubungan dengan usia yang mungkin memerlukan penyesuaian dosis untuk pasien saat mengonsumsi ramipril.

Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan.

Jika Anda akan menjalani operasi, termasuk operasi gigi, beri tahu dokter jika Anda sedang mengonsumsi ramipril.

Bagaimana cara menyimpan ramipril?

Obat ini paling baik disimpan pada suhu ruangan, jauhkan dari cahaya langsung dan tempat yang lembap. Jangan disimpan di kamar mandi dan jangan dibekukan.

Merek lain dari obat ini mungkin memiliki aturan penyimpanan yang berbeda. Perhatikan instruksi penyimpanan pada kemasan produk atau tanyakan pada apoteker Anda.

Jauhkan semua obat-obatan dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.

Buang produk ini bila masa berlaku obat telah habis atau bila sudah tidak diperlukan lagi.

Jangan membuang obat-obatan ke dalam toilet atau ke saluran pembuangan kecuali bila diinstruksikan.

Konsultasikan kepada apoteker atau perusahaan pembuangan limbah lokal mengenai bagaimana cara aman membuang obat.

Apakah ramipril aman untuk ibu hamil dan menyusui?

Obat ini termasuk ke dalam risiko kehamilan kategori D (ada bukti positif dari risiko) menurut US Food and Drugs Administration (FDA).

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, diketahui bahwa obat ini bisa berbahaya bagi janin jika dikonsumsi oleh ibu hamil. 

Wanita yang sedang atau berpotensi hamil tidak disarankan menggunakan obat ini. Segera beri tahu dokter jika Anda hamil atau diduga hamil saat menggunakan obat ini. 

Ramipril dapat disalurkan melalui ASI. Maka dari itu, ibu harus berhenti menyusui saat sedang menjalani pengobatan dengan obat ini.

Interaksi obat ramipril dengan obat lain

Ramipril adalah obat yang dapat berinteraksi dengan obat lain. Interaksi obat dapat mengubah cara kerja obat atau meningkatkan risiko Anda mengalami efek samping serius.

Mengonsumsi obat ini dengan obat-obatan tertentu tidak direkomendasikan. Dokter mungkin tak akan meresepkan obat ini kepada Anda atau mengganti beberapa obat yang sudah Anda konsumsi.

Beri tahu dokter atau apoteker bila Anda sedang mengonsumsi obat-obatan lain yang diresepkan atau tidak diresepkan dokter. Berikut beberapa obat yang bisa memicu interaksi dengan ramipril.

  • Meningkatkan risiko angioedema jika digunakan bersama obat penghambat rapamycin, penghambat dipeptidyl peptidase-4, dan penghambat endopeptidase netral. 
  • Meningkatkan risiko hiperkalemia jika digunakan bersama kalium klorida, diuretik hemat kalium, dan obat lainnya yang bisa meningkatkan kadar kalium.
  • Meningkatkn risiko hipotensi bersama obat anti hipertensi lainnya dan obat lain yang meningkatkan tekanan darah.
  • Menurunkan efek anti hipertensi jika digunakan bersama obat simpatomimetik vasopresor.
  • Meningkatkan risiko reaksi hematologi dengan allopurinol, sitostatika, kortikosteroid, imunosupresan, procainamide, obat lain yang mengubah jumlah sel darah.
  • Meningkatkan kadar serum dan toksisitas lithium.
  • Meningkatkan risiko hipoglikemia jika digunakan bersama obat antidiabetes (misalnya, insulin).
  • Menurunkan efek antihipertensi, meningkatkan risiko perburukan fungsi ginjal, dan meningkatkan kadar kalium jika digunakan bersama OAINS.

Dokumen ini tidak menyertakan semua interaksi obat yang dapat terjadi.

Simpan daftar produk yang Anda gunakan, termasuk obat-obatan resep/nonresep dan herbal, serta beri tahu dokter dan apoteker Anda.

Mungkin ada obat lainnya yang bisa berinteraksi dengan nifedipin. Tanyakan pada dokter atau apoteker untuk informasi lebih lanjut.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm.

Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita


Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 08/11/2022

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan