backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan

Setirizin (Cetirizine)

Ditinjau secara medis oleh Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm. · Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita


Ditulis oleh Larastining Retno Wulandari · Tanggal diperbarui 12/01/2022

    Setirizin (Cetirizine)

    Setirizin adalah obat yang berguna untuk mengatasi reaksi alergi. Obat ini mampu meredakan gejala alergi, seperti bersin, mata gatal dan berair, serta hidung dan tenggorokan gatal. 

    Obat ini juga meredakan biduran dengan gejala kulit gatal dan kemerahan. Setirizin tergolong obat keras sehingga Anda hanya bisa mendapatkannya dengan resep dokter..

    Golongan obat: antihistamin, antialergi, dan obat untuk anafilaksis.

    Merek dagang: Alergine, Cerini, Cetymin, Intrizin, dll.

    Apa itu setirizin?

    Setirizin (cetirizine) adalah obat antialergi yang bekerja dengan cara menghentikan produksi histamin di dalam tubuh. Pelepasan histamin di dalam tubuh akan memunculkan reaksi alergi

    Mengutip situs PubChem, obat ini bisa mengatasi rinitis alergi yang muncul akibat paparan alergen di antaranya tungau, bulu binatang, dan jamur.

    Cetirizine juga bisa mengatasi kulit gatal, ruam, dan kemerahan akibat alergi makanan.

    Obat ini bersifat nonsedatif. Jadi, setirizin tidak terlalu menyebabkan kantuk dibandingkan obat alergi antihistamin generasi sebelumnya.

    Sediaan dan dosis cetirizine

    neosanmag

    Menurut Formularium Nasional Kementerian Kesehatan, obat ini tersedia dalam bentuk tablet dan sirup.

    Obat tablet mengandung setirizin sebesar 10 mg. Sementara itu, dalam 5 ml sirup, ada kandungan aktif sebesar 5 mg.

    Berikut dosis pemberian cetirizine berdasarkan keluhan yang muncul.

    Rinitis alergi

    • Dewasa: 5–10 mg sekali sehari dengan dosis maksimal sebesar 10 mg per hari.
    • Anak-anak usia 6 bulan–2 tahun: dosis awal sebanyak 2,5 sehari sekali, dilanjutkan dengan 2,5 mg sebanyak dua kali sehari. Dosis tertinggi sebesar 5 mg dalam sehari.
    • Anak-anak 2–5 tahun: dosis permulaan sebesar 2,5 mg. Lalu, dosis bisa meningkat sebesar 2,5 mg sebanyak dua kali sehari atau 5 mg sekaligus sekali dalam sehari. Dosis tertinggi sebesar 5 mg.

    Biduran

    • Dewasa: dosis setirizin sebesar 5–10 mg sehari sekali. Dosis maksimal sebesar 10 mg per hari. Untuk orang dewasa berusia 65 tahun ke atas, dosis obat dimulai dari 5 mg per hari.
    • Anak-anak usia 6 bulan–2 tahun: dosis awal bisa dimulai sebesar 2,5 mg sebanyak sekali sehari. Dosis ditambah bertahap sebanyak 2,5 mg dikonsumsi dalam dua kali sehari. Dosis maksimal setirizin sebesar 5 mg per hari.
    • Anak-anak usia 2–5 tahun: dosis awal sebesar 2,5 mg sebanyak satu kali per hari. Dosis dilanjutkan dengan kadar sebesar 2,5 mg sebanyak dua kali sehari. Dosis tertinggi sebesar 5 mg per hari.

    Aturan pakai setirizin

    Setirizin adalah obat berbentuk sirup atau tablet yang bisa dikonsumsi dengan atau tanpa makanan. Anda bisa menelan obat ini dengan meminum segelas air putih.

    Konsumsilah obat ini pada jam yang sama setiap harinya. Jangan gunakan obat ini untuk mengatasi gatal-gatal, ruam, memar yang berwarna tidak wajar, dan kulit melepuh.

    Saat mengonsumsi obat cetirizine dalam sediaan sirup, pastikan Anda menggunakan sendok takar yang tersedia. Hal ini berguna untuk mencegah dosis berlebih atau kurang.

    Efek samping cetirizine

    Beberapa efek samping obat setirizin yang mungkin akan Anda alami, yaitu:

    Anak-anak lebih sering mengalami diare, bersin, atau hidung tersumbat daripada orang dewasa.

    Efek samping yang tidak umum

    Ada beberapa efek samping cetirizine yang tidak umum terjadi, yaitu:

    • jantung berdetak cepat,
    • tubuh membengkak, 
    • gangguan fungsi hati, dan
    • sulit menelan atau bernapas.

    Efek samping sangat jarang

    Ada efek samping obat yang sangat jarang biasanya muncul sebanyak satu dari 10 ribu pasien, yaitu: 

    • trombosit yang menurun,
    • tidak bisa mengontrol gerakan,
    • kontraksi otot berkepanjangan,
    • tremor,
    • pandangan kabur, dan
    • masalah buang air kecil.

    Apakah obat setirizin aman untuk ibu hamil dan menyusui?

    Penelitian tidak menunjukkan bahwa cetirizine membahayakan ibu dan pertumbuhan janin.

    Namun, Anda sebaiknya tidak menggunakan obat ini saat hamil, kecuali jika dokter menentukan bahwa manfaat penggunaannya lebih besar daripada risikonya. 

    Penggunaan setirizin dosis besar dalam jangka panjang mampu meningkatkan rasa kantuk pada bayi dan menurunkan produksi ASI. 

    Peringatan dan perhatian saat pakai cetirizine

    tbc ginjal

    Segera beri tahu dokter bila Anda memiliki kondisi berikut.

  • Penyakit ginjal dan liver.
  • Adanya alergi obat setirizin dan bahan lain yang terkandung di dalam obat.
  • Alergi terhadap obat hydroxyzine.
  • Alergi obat jenis piperazine, seperti buclizine, cyclizine, meclozine, levocetirizine.
  • Penyakit yang memicu penumpukan urine.
  • Kejang-kejang atau pasien.
  • Interaksi obat setirizin dengan obat lain

    Obat setirizin akan berinteraksi dengan obat di bawah ini. 

    Setirizin adalah obat untuk menekan reaksi alergi berupa biduran dan rinitis alergi. Obat ini mampu menekan produksi histamin yang memicu munculnya gejala alergi.

    Jika efek samping berlanjut dan semakin parah, segera konsultasi ke dokter.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm.

    Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita


    Ditulis oleh Larastining Retno Wulandari · Tanggal diperbarui 12/01/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan