backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

2

Tanya Dokter
Simpan
Konten

Oralit

Ditinjau secara medis oleh Apt. Ambar Khaerinnisa, S.Far · Farmasi · None


Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri · Tanggal diperbarui 02/02/2023

Oralit

Diare akan membuat Anda kekurangan cairan dan elektrolit dalam tubuh. Mengingat peran cairan dalam tubuh sangatlah vital, jika dibiarkan saja kondisi ini bisa berakibat fatal. Salah satu cara yang paling banyak digunakan untuk menanganinya adalah dengan minum oral rehydration salt atau oralit.

Golongan obat: elektrolit

Kandungan obat: Natrium klorida (NaCl), kalium klorida (KCl), trisodium sitrat dihidrat (Na3C6H5O7), glukosa anhidrat (C6H12O6).

Apa itu oralit?

Oralit adalah obat yang digunakan untuk menggantikan kadar elektrolit dan mineral yang hilang dari dalam tubuh akibat dehidrasi.

Dehidrasi sendiri dapat disebabkan oleh diare, muntah yang tidak berhenti, aktivitas berlebih, dan beberapa kondisi lainnya.

Dilansir dari laman Medical Guidelines, obat yang juga disebut dengan rehidrasi oral ini tidak hanya digunakan untuk mengatasi, tapi juga mencegah hilangnya banyak cairan dari tubuh.

Dengan komposisi utama berupa senyawa elektrolit dan mineral, oralit akan bekerja dengan menggantikan elektrolit dan mineral yang hilang karena diare dan beberapa kondisi medis lainnya.

Perlu diingat bahwa oralit bukanlah obat untuk menyembuhkan diare. Obat ini hanya berfungsi untuk mengembalikan cairan dan elektrolit yang hilang saat diare.

Sediaan dan dosis oralit

obat serbuk atau bubuk waisan larutan oralit

Oralit tersedia dalam bentuk serbuk yang harus dilarutkan dengan air sebelum diminum. Minum obat dengan cara melarutkan 1 bungkus oralit dengan 200 ml air putih. Setelah itu, gunakan sesuai kebutuhan.

Satu dus oralit terdiri dari 100 kemasan 4,1 gram. Di dalamnya terdapat 520 mg natrium klorida, 300 mg kalium klorida, 580 mg trisodium sitrat dihidrat, dan 2.700 mg glukosa anhidrat.

Berikut merupakan dosis oralit yang bisa Anda gunakan sesuai dengan kebutuhan.

Pencegahan dehidrasi

  • Dewasa (di atas 10 tahun):  200–400 ml, setelah buang air besar.
  • Anak-anak (2–10 tahun): 100–200 ml, setelah buang air besar.
  • Anak-anak (di bawah 2 tahun): 50–100 ml, setelah buang air besar

Dehidrasi (4 jam pertama)

  • Dewasa (di atas 15 tahun) atau berat di atas 30 kg: 2.200–4.000 ml
  • Anak 5–14 tahun atau berat 16–29,9 kg: 1.200–2.200 ml
  • Anak 2–4 tahun atau berat 11–15,9 kg: 800–1.200 ml
  • Anak 1–4 tahun atau berat 8–10,9: 600–1200 ml
  • Anak 4–11 bulan atau berat 5–7,9 kg: 400–600 ml
  • Anak di bawah 4 bulan atau berat di bawah 5 kg: 200-400 ml

Penentuan dosis obat umumnya akan lebih tepat jika menggunakan perhitungan berat badan dibandingkan usia.

Dosis maksimal obat untuk orang dewasa adalah 1.000 ml setiap jam. Sementara itu, dosis oralit untuk mengatasi dehidrasi pada anak setiap jamnya ialah 20 ml/kg.

Oralit akan mulai bekerja setelah 3–4 jam, maka pemantauan selama waktu tersebut sangat diperlukan. Hindari penggunaan obat ini selama lebih dari tiga hari kecuali atas rekomendasi dokter.

Jika gejala dehidrasi telah membaik, obat akan diberikan sesuai dengan cara pencegahan. Namun, jika kondisi Anda semakin memburuk, segera kunjungi dokter.

Jangan pernah menggunakan obat serbuk yang sudah menggumpal atau lembek. Kemasan yang sudah dibuka harus digunakan sebelum 48 jam.

Selain itu, jangan minum serbuk yang sudah dilarutkan selama lebih dari 24 jam.

Simpan obat di tempat dengan suhu kamar (25–30°C) dan jauhkan dari paparan sinar matahari langsung.

Setiap produk oralit mungkin memiliki aturan pakai obat dan penyimpanan yang berbeda. Pastikan untuk membaca kembali aturan pakai pada kemasan atau menanyakannya pada dokter.

Efek samping oralit

cara minum oralit

Meski efek sampingnya sangat jarang ditemui, Anda sebaiknya menghentikan konsumsi larutan oralit dan segera menghubungi dokter jika merasakan beberapa kondisi berikut.

  • Perut kembung.
  • Kadar natrium dalam darah yang tinggi, ditandai dengan denyut jantung meningkat, tekanan darah tinggi, kaki bengkak, dan otot kejang.
  • Mata bengkak.

Pada beberapa kasus, pemberian oral rehydration salt (ORS) untuk pertama kali mungkin menyebabkan perut mual dan muntah ringan. Namun, kondisi ini akan segera membaik.

Jika Anda mengalami gejala seperti di atas atau mengkhawatirkan efek samping lainnya, segera hubungi dokter.

Apakah oralit aman untuk ibu hamil dan menyusui?

Senyawa elektrolit yang merupakan penyusun utama obat oralit menunjukkan adanya efek samping saat diujikan pada hewan yang sedang hamil.

Meski belum banyak pengujian pada ibu hamil, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum Anda mengonsumsi obat ini.

Selain itu, belum diketahui apakah oralit dapat menyerap ke dalam ASI dan membahayakan bayi Anda. Bila Anda hendak menyusui, berkonsultasilah dengan dokter sebelum Anda menggunakan larutan oralit.

Interaksi oralit dengan obat lain

Dilansir dari laman Medicines for Children, Anda tetap bisa minum obat lain saat sedang mengonsumsi oralit.

Akan tetapi, beberapa efek interaksi mungkin muncul karena adanya kandungan natrium dan kalium di dalam obat ini.

Berikut merupakan beberapa jenis obat yang dapat berinteraksi dengan kedua senyawa elektrolit tersebut.

  • Obat-obatan untuk darah tinggi.
  • Obat diuretik.
  • Obat antiradang nonsteroid (NSAID).
  • Efek samping yang dikhawatirkan dari kombinasi oralit dan obat-obatan di atas ialah kelebihan kadar kalium dalam tubuh.

    Selain itu, pemberian oralit mungkin perlu diawasi langsung oleh dokter jika Anda mengonsumsi obat untuk mengatasi anuria (ginjal tidak bisa memproduksi urine sama sekali).

    Pasalnya, obat ini akan meningkatkan kadar garam dalam tubuh dan membuat kencing semakin susah keluar (anuria).

    Kesimpulan

    • Oralit digunakan untuk mengembalikan elektrolit dan mineral yang hilang dari dalam tubuh.
    • Tersedia dalam bentuk serbuk yang perlu dicairkan. Dapat diminum oleh anak-anak dan orang dewasa.
    • Jarang ditemukan adanya efek samping, tetapi Anda mungkin merasa mual saat pertama kali mencobanya.
    • Penggunaan untuk ibu hamil atau menyusui tetap harus dilakukan dengan persetujuan dokter.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    Apt. Ambar Khaerinnisa, S.Far

    Farmasi · None


    Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri · Tanggal diperbarui 02/02/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan