backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Loperamide

Ditinjau secara medis oleh Apt. Ambar Khaerinnisa, S.Far · Farmasi · None


Ditulis oleh Ihda Fadila · Tanggal diperbarui 10/04/2023

Loperamide

Meski dapat membaik dengan sendirinya dalam beberapa hari, mengonsumsi obat diare mungkin dibutuhkan dalam beberapa kasus. Salah satu obat yang mungkin diberikan dokter, yaitu loperamide. Cari tahu serba-serbi tentang obat loperamide pada ulasan berikut.

Golongan obat: Antidiare

Merek dagang: Loremid, Diaramid, Imodium, Diadium, Imosa, Tasdiar, Motilex, Rhomuz, Imodiar, Lopemas, Ipramid, Primodiar, Diasec, Primodium, Renamid, Trifadium, Colidium, Loperamide HCL, Antidia, Midix, Lexadium, Opox, Diastrix, Etadium, Inamid, Lodia, Lopamid, Xepare, Licodium, Vialop, Normudal, Novadium, Imodial, Tracodia, Bidium, Lidium, Ipramid, Loperamide Hydrochloride, Lopamid, Ozela, Midix, Mediare.

Apa itu obat loperamide?

Loperamide atau loperamid adalah obat untuk mengobati diare. Cara kerja obat loperamide, yaitu memperlambat gerak usus dan membuat feses menjadi lebih padat.

Hal ini dapat membantu mengurangi keinginan untuk buang air besar yang sering dialami penderita diare.

Loperamide juga digunakan untuk mengobati diare pada orang dengan penyakit radang usus (inflammatory bowel disease).

Selain itu, penggunaan obat ini pun dapat membantu mengurangi jumlah feses pada pasien yang menjalani ileostomi, yaitu pembedahan untuk mengubah rute usus melalui lubang kecil di tubuh.

Pastikan Anda mengonsumsi obat ini setelah dokter menganjurkan demikian. Pengobatan gejala dan penyebab diare harus ditentukan oleh dokter.

Pemberian loperamide untuk anak di bawah usia 12 tahun hanya jika diresepkan oleh dokter. Obat ini juga tidak boleh diberikan pada anak di bawah usia 2 tahun.

Selain kegunaan tersebut, loperamide juga mungkin digunakan untuk tujuan lain yang tidak dituliskan pada petunjuk pengobatan ini.

Tanyakan kepada dokter atau apoteker untuk informasi lebih lanjut mengenai fungsi dan kegunaan obat ini.

Dosis obat loperamide

obat untuk diare

Loperamide tersedia dalam bentuk atau jenis obat tablet oral 2 mg. Sementara dosis loperamid umumnya mengikuti ketentuan berikut.

1. Dosis loperamide untuk orang dewasa

  • Diare akut: Dosis awal 4 mg secara oral setelah BAB pertama. Dosis lanjutan 2 mg setiap setelah BAB. Namun, dosis tidak lebih dari 8 mg per hari untuk penggunaan bebas dan 16 mg per hari dengan penggunaan resep dokter.
  • Diare kronis: Dosis yang disarankan, yaitu 2 mg dua kali sehari. Dosis dapat disesuaikan sampai diperoleh 1—2 feses padat per hari yang biasanya dicapai dengan dosis pemeliharaan 2—12 mg per hari. Dosis maksimal 16 mg per hari.
  • Diare terkait penyakit radang usus: Dosis awal 4 mg, diikuti dengan 2 mg setiap setelah buang air besar sampai diare terkontrol. Dosis pemeliharaan: 4—8 mg setiap hari sebagai dosis tunggal atau dalam dosis terbagi. Maksimal dosis, yaitu 16 mg setiap hari.

Jika diare tidak ada perbaikan meski telah diberikan dosis maksimal 16 mg selama 10 hari, gejala cenderung tidak dapat dikontrol dengan pemberian lebih lanjut.

2. Dosis loperamide untuk anak-anak

Loperamid tidak direkomendasikan untuk diare akibat infeksi pada anak. Untuk pasien anak yang usianya lebih muda, pertimbangkan untuk menghitung dosis berdasarkan berat badan.

Gunakan dosis efektif minimum untuk durasi sesingkat mungkin. Obat ini tidak dianjurkan untuk anak di bawah usia 2 tahun. Berikut dosis obat loperamide untuk anak-anak.

  • Berat badan 13—21 kg: 1 mg saat BAB pertama, diikuti dengan 1 mg setelah setiap BAB berikutnya. Namun, dosis tidak lebih dari 3 mg per hari.
  • Berat badan 21—27 kg: 2 mg saat BAB pertama, diikuti dengan 1 mg setelah setiap BAB berikutnya. Namun, dosis tidak lebih dari 4 mg per hari.
  • Berat badan 27.1—43 kg: 2 mg saat BAB pertama, diikuti dengan 1 mg setelah setiap BAB berikutnya. Namun, dosis tidak lebih dari 6 mg per hari.
  • Anak-anak usia 12 tahun ke atas: 4 mg saat BAB pertama, diikuti dengan 2 mg setelah setiap BAB berikutnya. Namun, dosis tidak lebih dari 8 mg per hari.

Dosis obat bisa berbeda pada setiap orang. Selalu ikuti ketentuan dosis yang dokter berikan untuk membantu mengatasi masalah Anda.

Aturan pakai obat loperamide

Minum loperamide setiap setelah BAB atau sesuai dengan anjuran dokter. Dosis yang diberikan akan menyesuaikan dengan kondisi Anda dan bagaimana respons tubuh Anda terhadap pengobatan yang diberikan.

Jangan gunakan obat ini dalam dosis lebih banyak atau lebih sedikit dari yang direkomendasikan oleh dokter.

Obat tablet dapat diminum dengan atau tanpa makanan. Minum tablet secara utuh dengan bantuan segelas air. Jangan menggerus atau membelah tablet sebelum meminumnya.

Anda dapat berhenti minum obat loperamide begitu Anda merasa lebih baik atau jika tidak mengalami diare lagi, kecuali dokter menginstruksikan sebaliknya.

Jika Anda membeli obat ini secara bebas di apotek, jangan minum obat ini selama lebih dari 48 jam tanpa berkonsultasi dengan dokter.

Namun, jika gejala tidak membaik, kondisi memburuk, atau jika muncul gejala baru setelah dua hari minum obat ini, konsultasikan kepada dokter.

Jika Anda menggunakan obat loperamide sesuai aturan dokter untuk diare, kembalilah ke dokter jika Anda masih diare setelah 10 hari minum obat.

Adapun jika Anda perlu mengonsumsi obat ini secara rutin, usahakan selalu minum obat pada jam yang sama setiap hari.

Apabila Anda melupakan satu dosis obat, minum langsung dosis normal sesegera mungkin. Bila sudah mendekati waktu dosis berikutnya, lewati dosis yang terlupakan dan kembali ke jadwal dosis yang biasa.

Ikuti aturan minum obat yang diberikan oleh dokter atau apoteker sebelum memulai pengobatan. Jika Anda memiliki pertanyaan, konsultasikanlah pada dokter atau apoteker Anda.

Efek samping obat loperamide

pusing sebagai efek samping kayu manis akibat gula darah turun

Efek samping obat loperamide yang cukup umum terjadi adalah sebagai berikut.

  • Pusing.
  • Mengantuk.
  • Merasa lelah.
  • Mual.
  • Sembelit.
  • Nyeri perut ringan.
  • Muntah.
  • Mulut kering.
  • Sakit kepala.
  • Kentung atau mengeluarkan angin.

Hentikan penggunaan obat ini dan segera hubungi dokter jika Anda mengalami efek samping serius berikut ini.

  • Nyeri perut parah atau terasa kembung.
  • Diare terus menerus atau memburuk.
  • BAB berdarah atau berair.
  • Reaksi alergi, seperti gatal-gatal, sulit bernapas, dan pembengkakan di wajah atau tenggorokan.
  • Reaksi kulit yang parah, seperti demam, sakit tenggorokan, rasa terbakar pada mata, nyeri kulit, diikuti ruam merah atau ungu yang menyebar serta menyebabkan lepuhan dan mengelupas.
  • Detak jantung abnormal atau tidak teratur, nyeri dada, atau kehilangan kesadaran.

Tidak semua orang mengalami efek samping yang disebutkan tersebut. Mungkin ada beberapa efek samping yang tidak disebutkan di atas.

Bila Anda memiliki kekhawatiran mengenai efek samping tertentu dari obat loperamide, konsultasikanlah pada dokter atau apoteker Anda.

Peringatan dan perhatian saat pakai obat loperamide

Obat loperamide umumnya tak boleh diberikan pada pasien dengan kondisi berikut ini.

  • Alergi terhadap loperamid.
  • Diare dengan demam tinggi.
  • Disentri akut.
  • Kolitis ulseratif akut (peradangan pada usus besar).
  • Kolitis (radang selaput usus besar) yang disebabkan oleh infeksi bakteri tertentu atau setelah minum antibiotik.
  • Gangguan usus, misal sembelit, perut bengkak, sakit perut tanpa diare, atau ileus (kondisi ketika usus tidak berfungsi dengan baik).

Agar aman untuk Anda konsumsi, beri tahu juga kepada dokter jika Anda memiliki riwayat medis lain, terutama berikut ini.

  • Penyakit hati.
  • Riwayat penyalahgunaan narkoba.
  •  Acquired immune deficiency syndrome (AIDS).
  • Masalah pada irama jantung.
  • Sedang hamil atau berpikir Anda hamil.
  • Menyusui.

Perlu Anda ketahui, Anak-anak mungkin lebih sensitif terhadap efek samping obat loperamid. Pastikan Anda telah berkonsultasi kepada dokter sebelum memberikan obat ini untuk anak.

Anda harus tahu bahwa obat ini bisa membuat mengantuk. Jangan menyetir mobil atau menjalankan kendaraan bermesin hingga efek obat sudah habis.

Hindari pula konsumsi alkohol saat menjalani pengobatan dengan loperamide. Mengonsumsi alkohol dengan obat lebih berisiko menimbulkan efek samping, seperti pusing atau mengantuk.

Tanyakan kepada dokter atau apoteker untuk info lebih lanjut.

Waspada dehidrasi!

Diare dapat menyebabkan hilangnya cairan tubuh (dehidrasi). Minum banyak air untuk mengganti cairan yang hilang selain minum obat ini.
Beri tahukan dokter segera jika Anda mengalami tanda dehidrasi. Ini seperti buang air kecil lebih sedikit dari biasanya atau urine berwarna gelap dan berbau menyengat.

Bagaimana cara penyimpanan loperamide?

Obat ini paling baik disimpan pada suhu ruangan, jauhkan dari cahaya langsung dan tempat yang lembap.

Jangan menyimpan obat ini di kamar mandi. Jangan dibekukan. Jauhkan semua obat-obatan dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.

Buang obat bila sudah habis masa berlakunya. Untuk membuang obat berbentuk padat, hancurkan obat terlebih dahulu, lalu campur dengan tanah atau bahan kotor lainnya.

Masukkan ke plastik dan buang ke tempat sampah. Jangan lupa untuk menghilangkan semua label yang ada di wadah obat.

Jika Anda ragu, tanyakan kepada apoteker mengenai bagaimana cara aman membuang obat Anda.

Apakah obat loperamide aman untuk ibu hamil dan menyusui?

obat pusing saat hamil

Melansir StatPearls, tidak ada efek samping yang diamati dalam penelitian pada hewan mengenai penggunaan obat loperamid saat hamil.

Ada kekurangan data tentang penggunaan loperamide pada wanita hamil, dan informasinya saling bertentangan.

Oleh karena itu, selalu konsultasikan kepada dokter untuk mempertimbangkan potensi manfaat dan risiko sebelum menggunakan obat ini.

Namun sejauh ini, untuk menangani diare akut pada ibu hamil, beberapa ahli hanya menyarankan untuk melakukan rehidrasi oral dan perubahan pola makan.

Obat loperamid dalam jumlah sesedikit mungkin boleh dikonsumsi, terutama jika gejala terasa sangat mengganggu dan membuat Anda sulit menjalani aktivitas.

Sementara itu, studi tentang penggunaan loperamide pada ibu menyusui menemukan fakta bahwa obat ini dapat masuk ke dalam ASI.

Anda tidak disarankan untuk minum obat ini apabila masih menyusui atau tidak direkomendasikan untuk menyusui selama menjalani pengobatan.

Selalu beri tahu dokter bila Anda sedang menyusui sebelum memulai pengobatan.

Interaksi obat loperamide dengan obat lain

Interaksi obat dapat mengubah kinerja obat loperamid atau meningkatkan risiko efek samping yang serius. Tidak semua kemungkinan interaksi obat tercantum dalam artikel ini.

Simpan daftar semua produk yang Anda gunakan (termasuk obat-obatan resep/nonresep dan produk herbal) dan konsultasikan pada dokter atau apoteker.

Jangan memulai, memberhentikan, atau mengganti dosis obat apapun tanpa persetujuan dokter. Melansir MIMS, berikut adalah daftar obat yang dapat berinteraksi dengan loperamide.

  • Obat untuk infeksi jamur, seperti itraconazole dan ketoconazole.
  • Obat-obatan untuk detak jantung tidak teratur, seperti amiodarone, procainamide, dan quinidine.
  • Obat-obatan untuk gangguan mood, seperti haloperidol dan thioridazine.
  • Moxifloxacin (antibiotik).
  • Gemfibrozil (obat penurun kolesterol).
  • Ritonavir (obat untuk infeksi HIV).
  • Desmopressin (obat untuk mengontrol mengompol pada malam hari).

Tanyakan pada dokter atau apoteker untuk informasi lebih lanjut tentang interaksi obat ini.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

Apt. Ambar Khaerinnisa, S.Far

Farmasi · None


Ditulis oleh Ihda Fadila · Tanggal diperbarui 10/04/2023

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan