backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Gliserol

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Annisa Hapsari · Tanggal diperbarui 17/03/2021

Gliserol

Gliserol Obat Apa?

Untuk apakah gliserol digunakan?

Gliserol adalah salah satu jenis obat yang tersedia dalam berbagai bentuk sediaan. Mulai dari supositoria, yaitu obat yang digunakan melalui anus, vagina, atau saluran kemih (uretra), bentuk obat oles, maupun obat minum.

Obat ini termasuk ke dalam golongan obat laksatif, yaitu golongan obat-obatan yang digunakan untuk mengatasi sembelit. Namun, obat ini juga bisa digunakan untuk membantu menghidrasi tubuh, meningkatkan performa para atlet, dan beberapa masalah kulit.

Selain itu, manfaat lain dari gliserol adalah mengatasi meningitis, stroke, obesitas, dan infeksi telinga. Obat ini termasuk ke dalam obat bebas. Tandanya, Anda bisa membelinya di apotek tanpa resep dari dokter.

Bagaimana cara penggunaan gliserol?

Penggunaan obat ini ditentukan berdasarkan sediaannya. Pasalnya, beda sediaan berarti beda kegunaan. Tata cara menggunakan gliserol supositoria yang biasanya digunakan untuk mengatasi sembelit adalah:

  • Cucilah kedua tangan Anda sebelum dan sesudah menggunakan obat ini.
  • Obat ini digunakan melalui anus.
  • Jika supositoria berbentuk lembek, dinginkan di dalam kulkas atau basahi dengan air dingin agar lebih kaku.
  • Buka aluminium foil yang membungkusnya.
  • Basahi terlebih dahulu supositoria sebelum memasukkannya ke dalam anus.
  • Letakkan supositoria ke dalam anus secara perlahan. Masukkan bagian lancip terlebih dahulu.
  • Berbaring pada salah satu sisi tubuh. Masukkan ujung obat ke anus, lalu gunakan jari Anda untuk menekannya hingga benar-benar masuk seluruhnya ke dalam anus. .

Sementara itu, untuk tata cara penggunaan sediaan obat oles adalah sebagai berikut.

  • Beberapa produk perlu dikocok terlebih dahulu sebelum digunakan. Periksa label untuk memastikan apakah obat perlu dikocok atau tidak. Gunakan di kulit yang sakit sesuai kebutuhan atau aturan di label atau anjuran dokter.
  • Frekuensi penggunaan obat tergantung pada obat dan kondisi kulit Anda.
  • Untuk mengobati tangan yang kering, Anda mungkin perlu menggunakan produk ini setiap Anda mencuci tangan.
  • Jika Anda menggunakan obat ini untuk mengobati ruam popok, bersihkan area popok sebelum penggunaan dan biarkan hingga kering sebelum menggunakan obat.
  • Jika Anda menggunakan produk ini untuk membantu mengobati kulit terbakar akibat radiasi, cek dengan petugas radiasi untuk melihat apakah merek tersebut dapat dipakai sebelum terapi radiasi.

Lalu, begini cara penggunaan gliserol dalam sediaan obat minum.

  • Gliserol diminum sesuai dosis untuk kondisi kesehatan Anda.
  • Untuk meningkatkan rasa dari obat ini, Anda bisa mencampurkannya dengan sedikit lemon, jeruk nipis, atau jus jeruk yang dituangkan ke dalam air es, dan diminum melalui sedotan.

Bagaimana cara penyimpanan gliserol?

Sama halnya dengan obat-obatan lain, ada tata cara penyimpanan gliserol yang bisa Anda gunakan adalah:

  • Obat ini sebaiknya Anda simpan di suhu ruangan
  • Sebaiknya, jauhkan obat ini dari paparan sinar matahari atau cahaya langsung.
  • Jauhkan pula obat ini dari tempat yang lembap.
  • Jangan menyimpan obat ini di dalam kamar mandi.
  • Jangan pula menyimpannya di dalam freezer hingga membeku.
  • Merek lain dari obat ini mungkin memiliki aturan penyimpanan yang berbeda.
  • Perhatikan instruksi penyimpanan pada kemasan produk atau tanyakan pada apoteker Anda.
  • Jauhkan semua obat-obatan dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.

Jika Anda telah berhenti menggunakan obat ini, atau jika obat ini telah habis masa kedaluwarsanya, Anda bisa membuang obat ini. Namun, lakukan dengan tata cara pembuangan obat yang benar.

Pastinya, jangan menyiramkan obat ke dalam saluran pembuangan air atau toilet, kecuali jika dokter atau apoteker menginstruksikan yang sebaliknya. Di samping itu, sebaiknya jangan mencampurkan sampah obat ini dengan sampah rumah tangga lainnya karena dapat mencemari lingkungan.

Jika Anda tidak yakin bagaimana cara menyimpan obat ini dengan cara yang tepat dan aman, tanyakan kepada apoteker atau petugas dari instansi pembuangan sampah setempat bagaimana cara membuang obat yang tepat dan aman, khususnya untuk kesehatan lingkungan.

Dosis Gliserol

Informasi yang diberikan bukanlah pengganti dari nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter atau apoteker Anda sebelum memulai pengobatan.

Berapa dosis gliserol untuk orang dewasa?

Dosis dewasa untuk meningkatkan performa atlet

  • Oral:
    • Dosis ditentukan berdasarkan berat badan.
    • Dosis umum: 1-2 gram/kilogram berat badan (kgBB) yang dikonsumsi sekali. Lalu, ditambahkan dengan 500 miligram (mg) dosis per kilogram berat badan yang digunakan setiap enam jam sekali jika memang benar-benar dibutuhkan.

Dosis dewasa untuk mengatasi ketombe

  • Oles:
    • Hair lotion yang mengandung gliserol 10% digunakan ke kulit kepala tiga kali seminggu dan dilakukan selama delapan minggu.

Dosis dewasa untuk kulit kering

  • Oles:
    • Emulsi yang mengandung 15% gliserol dioleskan ke kulit sebanyak 2 kali dalam sehari dan dilakukan selama 1-8 minggu.

Dosis dewasa untuk sembelit

  • Gliserol supositoria 2-3 gram sekali pemakaian

Berapa dosis Glyceron untuk anak-anak?

Dosis anak-anak untuk masalah kulit

  • Oles:
    • Gliserol 15% dioleskan pada kulit selama 4-12 minggu penggunaan.

Dosis anak-anak untuk sembelit

  • Supositoria
    • Untuk anak usia 0-5 tahun: 1-1.7 gram gliserol supositoria sekali pemakaian
    • Untuk anak usia 6 tahun ke atas, dosis yang digunakan 2-3 gram gliserol supositoria sekali pemakaian

Dalam dosis apakah gliserol tersedia?

Gliserol tersedia dalam dosis-dosis sebagai berikut:

Oral, topikal, dan supositoria

Efek samping Gliserol

Efek samping apa yang dapat dialami karena gliserol?

Penggunaan obat yang satu ini juga dapat menimbulkan efek samping penggunaan. Efek samping yang timbul bisa berupa kondisi kesehatan yang ringan maupun yang cukup serius. Namun, Anda harus memperhatikan gejala-gejala efek samping seperti berikut.

Efek samping yang timbul jika menggunakan sediaan supositoria:

  • Dada terasa sesak
  • Tubuh menggigil
  • Pembengkakan pada kelopak mata, wajah, atau bibir
  • Ruam kulit
  • Kulit gatal
  • Demam
  • Pingsan
  • Perut kram
  • Iritasi

Efek samping yang mungkin muncul akibat penggunaan gliserol dalam sediaan obat oles:

  • Infeksi kulit
  • Reaksi alergi seperti ruam kulit, gatal, pembengkakan di wajah lidah dan tenggorokan, kepala pusing, hingga kesulitan bernafas
  • Sementara, efek samping yang timbul akibat penggunaan gliserol yang tersedia dalam bentuk oral adalah:

    • Mual dan muntah
    • Sakit kepala
    • Diare
    • Pusing
    • Mulut terasa kering
    • Mudah merasa haus

    Tidak semua orang mengalami efek samping yang telah disebutkan di atas. Mungkin ada beberapa efek samping yang tidak tercantum di atas. Bila Anda memiliki kekhawatiran mengenai efek samping tertentu setelah menggunakan gliserol, konsultasikanlah pada dokter atau apoteker Anda.

    Peringatan dan Perhatian Obat Gliserol

    Apa saja yang harus diketahui sebelum menggunakan gliserol?

    Sebelum Anda memutuskan untuk menggunakan gliserol, ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan, di antaranya adalah:

    • Jangan menggunakan obat ini pada anak jika anak Anda memiliki masalah pencernaan dan Anda masih belum menemui dokter untuk mencari solusi dari masalah kesehatannya.
    • Jangan berikan obat ini pada anak jika anak Anda alergi atau hipersensitif terhadap gliserol atau bahan lain yang terdapat di dalam obat ini. Jika Anda tidak yakin bahan apa saja yang terdapat di dalam gliserol, tanyakan kepada apoteker.
    • Jangan menggunakan obat ini untuk jangka waktu yang lama.
    • Beri tahu dokter jika Anda memiliki alergi terhadap obat-obatan lain, makanan, zat pewarna, zat pengawet, hingga hewan.
    • Bahan dalam obat ini mungkin dapat membuat Anda menjadi lebih sensitif terhadap paparan sinar matahari. Perhatikan kemasan obat dan baca baik-baik kemungkinan efek samping yang tertera di dalamnya. Jika memang demikian, pergilah keluar rumah dengan menggunakan tabir surya setiap saat.
    • Beri tahu dokter jika Anda memiliki riwayat penyakit atau sedang mengalami penyakit lain seperti sakit perut, perdarahan pada anus, sering muntah, atau kegiatan buang air besar yang berubah dan bertahan selama lebih dari dua minggu.
    • Beri tahu dokter segala jenis obat-obatan yang pernah atau sedang Anda gunakan, termasuk obat resep, non resep, multivitamin, dan produk herbal.
    • Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, berencana untuk hamil, dan menyusui.
    • Jika setelah menggunakan obat ini kondisi Anda tidak segera membaik atau justru semakin memburuk, segera beri tahu dokter.

    Apakah gliserol aman untuk ibu hamil dan menyusui?

    Tidak ada penelitian yang memadai mengenai risiko penggunaan obat ini pada ibu hamil atau menyusui. Selalu konsultasikan kepada dokter Anda untuk mempertimbangkan potensi manfaat dan risiko sebelum menggunakan obat ini.

    Obat ini termasuk ke dalam risiko kehamilan kategori C menurut US Food and Drugs Administration (FDA) atau setara dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Indonesia. Berikut referensi kategori risiko kehamilan menurut FDA :

    •      A: Tidak berisiko,
    •      B: Tidak berisiko pada beberapa penelitian,
    •      C: Mungkin berisiko,
    •      D: Ada bukti positif dari risiko,
    •      X: Kontraindikasi,
    •      N: Tidak diketahui

    Belum ada informasi yang memadai tentang keamanan dalam menggunakan obat ini selama masa kehamilan dan menyusui. Selalu konsultasikan kepada dokter Anda untuk mempertimbangkan potensi manfaat dan risiko sebelum menggunakan obat ini.

    Meski begitu, penggunaan obat oles mungkin memiliki kemungkinan lebih kecil untuk mempengaruhi kondisi ibu hamil, ibu menyusui serta bayinya karena obat tersebut hanya dioles dan tidak dikonsumsi ke dalam tubuh.

    Interaksi Obat Gliserol

    Obat lain apa yang mungkin berinteraksi dengan gliserol?

    Interaksi obat dapat mengubah kinerja obat Anda atau meningkatkan risiko efek samping yang serius. Tidak semua kemungkinan interaksi obat tercantum dalam artikel ini. Simpan daftar semua produk yang Anda gunakan (termasuk obat-obatan resep/nonresep dan produk herbal) dan konsultasikan pada dokter atau apoteker. Jangan memulai, memberhentikan, atau mengganti dosis obat apapun tanpa persetujuan dokter.

    Berikut adalah beberapa obat yang dapat berinteraksi dengan gliserol, di antaranya:

    • Benadryl (diphenhydramine)
    • Claritin (loratadine)
    • Colace (docusate)
    • CoQ10 (ubiquinone)
    • Minyak ikan
    • Akar jahe (jahe)
    • Gliserol (gliserin)
    • Madu
    • Tylenol (acetaminophen)
    • Vitamin B12 (cyanocobalamin)
    • Vitamin B2 (riboflavin)
    • Vitamin B6 (pyridoxine)
    • Vitamin C (asam askorbat)
    • Vitamin D3 (cholecalciferol)
    • Vitamin E

    Meski begitu, interaksi hampir tidak mungkin terjadi jika Anda menggunakan sediaan obat oles karena obat ini hanya digunakan sebagai obat luar yang diaplikasikan pada kulit. Sehingga tidak dikonsumsi masuk ke dalam tubuh.

    Justru, interaksi yang disebutkan di atas mungkin terjadi jika Anda menggunakan sediaan oral atau obat minum dari obat ini.

    Apakah makanan atau alkohol dapat berinteraksi dengan gliserol?

    Obat-obatan tertentu tidak boleh digunakan pada saat makan atau saat makan makanan tertentu karena interaksi obat dapat terjadi. Mengonsumsi alkohol atau tembakau dengan obat-obatan tertentu juga dapat menyebabkan interaksi terjadi. Diskusikan penggunaan obat Anda dengan makanan, alkohol, atau tembakau dengan  penyedia layanan kesehatan Anda.

    Kondisi kesehatan apa yang dapat berinteraksi dengan gliserol?

    Ada beberapa kondisi kesehatan yang dapat berinteraksi dengan obat ini. Interaksi yang terjadi dapat meningkatkan risiko efek samping penggunaan obat atau memperparah kondisi kesehatan yang Anda miliki. Maka dari itu, catat segala kondisi kesehatan yang Anda miliki dan beri tahu dokter Anda. Kondisi kesehatan yang dapat berinteraksi dengan gliserol adalah:

    • Diabetes mellitus tipe 2. Penggunaan gliserol dapat meningkatkan risiko dehidrasi (terlalu banyak kehilangan cairan tubuh).
    • Kondisi mental yang kebingungan atau pikun
    • Penyakit jantung
    • Penyakit ginjal. Gliserol dapat memperburuk kondisi ini.
    • Gangguan usus

    Overdosis Gliserol

    Apa yang harus saya lakukan pada keadaan gawat darurat atau overdosis?

    Pada kasus gawat darurat atau overdosis, hubungi penyedia layanan gawat darurat lokal (112) atau segera ke unit gawat darurat rumah sakit terdekat.

    Apa yang harus saya lakukan bila melewatkan satu dosis?

    Umumnya, gliserol adalah obat yang dikonsumsi hanya saat dibutuhkan saja, sehingga Anda tidak akan menggunakannya setiap hari. Tetapi, pastikan gunakan obat ini sesuai kebutuhan dan jangan melebihi dari dosis yang sesuai untuk kondisi Anda. Jika Anda menggunakan obat ini dalam sediaan supositoria, jangan menggunakan obat ini lebih dari sekali dalam kurun waktu 24 jam.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Damar Upahita

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Annisa Hapsari · Tanggal diperbarui 17/03/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan