backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Lorazepam

Ditinjau secara medis oleh Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm. · Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita


Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri · Tanggal diperbarui 06/01/2023

Lorazepam

Rasa cemas tentu merupakan hal yang wajar. Namun, jika kecemasan berlebih telah berkembang menjadi gangguan kecemasan, dokter Anda mungkin menyarankan minum lorazepam.

Golongan obat: benzodiazepine

Merek dagang lorazepam: Merlopam, Loxipaz, Renaquil, dan Ativan

Apa itu lorazepam?

Lorazepam adalah obat yang digunakan untuk mengobati kecemasan dan gangguan tidur karena kecemasan.

Selain itu, obat satu ini juga kerap dipakai untuk membuat pasien yang akan menjalani perawatan medis menjadi lebih rileks. Penggunaan ini disebut sebagai pre-medicine.

Obat lorazepam bekerja dengan cara meningkatkan kinerja senyawa kimia otak gamma-aminobutyric acid (GABA). Senyawa ini akan mengurangi aktivitas otak sehingga pasien menjadi lebih tenang.

Dokter Anda mungkin juga meresepkan lorazepam untuk mengatasi kecanduan alkohol, kegelisahan parah, dan kejang epilepsi.

Dosis lorazepam

lithium litium adalah obat

Selalu gunakan lorazepam sesuai dengan resep dokter. Setiap orang mungkin memiliki dosis yang berbeda tergantung dengan kondisi kesehatan secara menyeluruh.

Berikut dosis umum lorazepam yang kerap diresepkan.

Kecemasan

  • Dewasa, di atas 13 tahun: 1–4 mg setiap hari, terbagi dalam beberapa dosis sesuai petunjuk dokter.
  • Lorazepam tidak dianjurkan untuk mengatasi kecemasan pada anak di bawah 13 tahun.

Gangguan tidur

  • Dewasa, di atas 13 tahun: 1–2 mg, satu kali sehari sebelum tidur.
  • Lorazepam tidak dianjurkan untuk mengatasi gangguan tidur pada anak di bawah 13 tahun.

Pre-medicine atau sebelum pembedahan

  • Dewasa, di atas 13 tahun: 2–3 mg malam hari sebelum operasi dan 2–4 mg untuk 1–2 jam sebelum operasi.
  • Anak-anak, 5–13 tahun: 0,5–2,5 mg, satu jam sebelum operasi.

Dosis di atas mungkin dikurangi pada pengidap masalah ginjal atau hati dan orang lanjut usia (lansia) di atas 65 tahun.

Untuk pengobatan gangguan tidur, obat akan mulai bekerja setelah 20–30 menit diminum.

Lorazepam biasanya diresepkan untuk pengobatan jangka pendek, maksimal empat minggu.

Jangan mengonsumsi lorazepam dengan dosis yang lebih besar, lebih kecil, lebih sering, atau melebihi batas waktu minum obat dari dokter. Ini bisa mengakibatkan ketergantungan obat.

Jangan menghentikan pemakaian lorazepam secara tiba-tiba. Ini bisa mengakibatkan withdrawal syndrome (gejala putus obat) yang akan mengganggu kesehatan fisik, mental, dan emosional Anda.

Aturan pakai lorazepam

memilih obat antidepresan terbaik ampuh

Supaya obat bekerja maksimal, pastikan Anda mengonsumsinya sesuai aturan pakai.

Berikut beberapa aturan pakai lorazepam yang sebaiknya Anda ikuti.

  • Telan obat secara utuh dengan bantuan air putih baik sebelum, saat, atau setelah makan.
  • Jika melewatkan dosis obat untuk gangguan kecemasan, segera konsumsi obat setelah mengingatnya. Namun, jika waktu minum obat sudah terlewat lebih dari tiga jam, lewati dosis tersebut.
  • Tinggalkan dosis yang terlewat pada penggunaan obat untuk gangguan tidur. Ambil dosis biasa pada malam berikutnya.
  • Jangan pernah menggandakan dosis obat jika Anda melewatkan dosis yang seharusnya.
  • Penggunaan obat ini tidak bisa dihentikan secara tiba-tiba. Dokter Anda akan menghentikan pemakaian obat dengan pengurangan dosis.
  • Simpan di suhu ruangan dan jauhkan dari cahaya langsung serta tempat lembap. Anda bisa berkonsultasi ke dokter atau apoteker mengenai cara menyimpan obat yang benar.

Efek samping lorazepam

Seperti obat-obatan pada umumnya, lorazepam mungkin mengakibatkan efek samping bagi beberapa orang.

Dilansir dari laman National Health Service, berikut adalah efek samping lorazepam yang umum ditemukan.

  • Mengantuk atau kelelahan pada siang hari.
  • Otot melemah.
  • Kurangnya keseimbangan atau koordinasi tubuh.
  • Sulit konsentrasi.
  • Pusing.

Efek samping tersebut biasanya hanya berlangsung sesaat. Jika kondisinya tidak kunjung membaik atau diikut efek samping yang lebih serius seperti berikut, segera hentikan pemakaian dan konsultasikan dengan dokter.

  • Halusinasi.
  • Pikiran untuk bunuh diri.
  • Perubahan nafsu makan drastis.
  • Penglihatan kabur.
  • Peradangan pada kulit.
  • Melantur.
  • Mual, muntah, dan sembelit.
  • Kesulitan mengingat sesuatu (amnesia).
  • Tidak semua orang mengalami efek samping seperti di atas. Beberapa mungkin mengalami efek samping yang bahkan tidak disebutkan.

    Bila Anda memiliki kekhawatiran mengenai efek samping tertentu, konsultasikanlah pada dokter atau apoteker Anda.

    Peringatan dan perhatian saat pakai obat lorazepam

    tes bernstein

    Selalu beri tahu dokter Anda mengenai kondisi kesehatan dan riwayat penyakit Anda. Kondisi kesehatan Anda mungkin memengaruhi pemberian dosis lorazepam.

    Berikut beberapa kondisi kesehatan yang memengaruhi kinerja lorazepam.

    • Glaukoma.
    • Alergi terhadap obat-obatan jenis benzodiazepine.
    • Penyakit jantung, hati, dan paru-paru.
    • Riwayat operasi, termasuk operasi gigi.
    • Kecanduan alkohol.
    • Lemah otot.
    • Sleep apnea.
    • Gangguan kepribadian.
    • Masalah pernapasan.
    • Tekanan darah tinggi.

    Apakah obat lorazepam aman untuk ibu hamil dan menyusui?

    Penggunaan lorazepam pada ibu hamil akan berisiko mengganggu kehamilan.  Selalu konsultasikan penggunaan obat-obatan pada ibu hamil ataupun jika Anda merencanakan kehamilan saat menggunakan obat ni.

    Obat ini juga tidak disarankan untuk ibu menyusui meski sampai saat ini masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut tentang penyerapan obat ke dalam air susu ibu (ASI).

    Interaksi obat lorazepam dengan obat lain

    Lorazepam dapat meningkatkan risiko masalah pernapasan, sedasi, atau bahkan kehilangan kesadaran yang mengancam nyawa jika digunakan bersama obat-obatan tertentu.

    Oleh karena itu, selalu beri tahu dokter dan apoteker Anda tentang obat yang pernah atau sedang Anda konsumsi meskipun itu obat tanpa resep dokter.

    Berikut beberapa jenis obat-obatan yang mungkin berinteraksi dengan lorazepam

    • Antidepresan seperti amoxapine, clomipramine, fluoxetine, dan imipramine.
    • Obat-obatan untuk TBC seperti isoniazid.
    • Antibiotik seperti eritromisin.
    • Levodopa atau obat Parkinson lainnya.
    • Kontrasepsi yang mengandung estrogen.
    • Teofilin atau obat asma lainnya.
    • Relaksan otot seperti baclofen dan tizanidine.
    • Lofexidine atau disulfiram untuk kecanduan.
    • Clozapine atau obat untuk gangguan mental.
    • Obat-obatan opioid seperti codeine, fentanyl, hydromorphone, oxycodone, dan tramadol.

    Dokter Anda mungkin mengurangi dosis atau mengganti pengobatan jika Anda menggunakan obat-obatan di atas.

    Semua tentang lorazepam

    • Digunakan untuk mengatasi kecemasan, gangguan tidur, dan menenangkan tubuh sebelum operasi.
    • Hanya digunakan untuk jangka pemakaian yang singkat karena dapat menyebabkan ketergantungan.
    • Hentikan pemakaian jika mengalami halusinasi atau pikiran bunuh diri.
    • Tidak disarankan untuk ibu hamil dan menyusui.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm.

    Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita


    Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri · Tanggal diperbarui 06/01/2023

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan