backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Labetalol

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Widya Citra Andini · Tanggal diperbarui 16/03/2021

Labetalol

Labetalol Obat Apa?

Untuk apa labetalol?

Labetalol adalah obat yang digunakan dengan atau tanpa obat-obatan lain untuk mengobati tekanan darah tinggi (hipertensi). Obat ini juga berfungsi untuk menurunkan tekanan darah, membantu mencegah stroke, serangan jantung, dan permasalahan ginjal.

Obat ini termasuk dalam golongan alpha blocker dan beta blocker. Labetalol bekerja dengan memblokir aksi dari senyawa kimia alami tertentu di dalam tubuh, seperti epinephrine pada jantung dan pembuluh darah. Karenanya, obat bekerja dengan menurunkan denyut jantung, tekanan darah, dan ketegangan pada jantung.

Bagaimana cara penggunaan labetalol?

Gunakan obat ini dengan cara diminum 2 sampai 3 kali sehari atau seperti anjuran dokter. Labetalol biasanya disarankan untuk diminum langsung setelah makan.

Minumlah obat ini secara rutin untuk mendapat hasil terbaik. Agar jadwal minum obat mudah diingat, minumlah di jam yang sama setiap harinya.

Untuk mengobati tekanan darah tinggi, pengobatan dapat berlangsung hingga beberapa minggu hingga mendapat hasil yang diinginkan.

Penting untuk melanjutkan pengobatan meskipun Anda sudah merasa lebih baik. Pasalnya, banyak orang dengan tekanan darah tinggi tidak merasakan sakit atau merasa dirinya sudah baik-baik saja.

Beri tahu dokter Anda apabila kondisi tidak berubah atau semakin parah (misalnya, tekanan darah Anda tidak menurun atau semakin meninggi).

Bagaimana cara penyimpanan labetalol?

Obat ini paling baik disimpan pada suhu ruangan, jauhkan dari cahaya langsung dan tempat yang lembap. Jangan disimpan di kamar mandi dan jangan dibekukan di kulkas.

Merek lain dari obat ini mungkin memiliki aturan penyimpanan yang berbeda. Perhatikan instruksi penyimpanan pada kemasan produk atau tanyakan pada apoteker Anda. Jauhkan semua obat-obatan dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.

Jangan membuang obat-obatan ke dalam toilet atau ke saluran pembuangan kecuali bila diinstruksikan.

Buang produk ini bila masa berlakunya telah habis atau bila sudah tidak diperlukan lagi. Konsultasikan kepada apoteker atau perusahaan pembuangan limbah lokal mengenai bagaimana cara aman membuang produk Anda.

Dosis Labetalol

Informasi yang diberikan bukanlah pengganti dari nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter atau apoteker Anda sebelum memulai pengobatan.

Bagaimana dosis labetalol untuk orang dewasa?

Dosis akan didasarkan pada kondisi medis Anda dan respons terhadap perawatan. Untuk mengurangi risiko efek samping, dokter mungkin mengarahkan Anda untuk memulai pengobatan dengan dosis rendah dan secara bertahap meningkatkan dosis Anda. Ikuti instruksi dokter Anda dengan cermat.

Namun secara umum, dosis labetalol pada orang dewasa yaitu 100 mg diminum dua kali sehari dan akan dinaikkan secara bertahap mulai dari 200 hingga 400 mg.

Untuk kasus gawat darurat, obat akan disuntikkan secara perlahan sebanyak 20 mg selama minimal 2 menit.

Dosisnya kemudian akan dinaikkan sebesar 40 sampai 80 mg setiap 10 menit dengan maksimal pemberian 200 mg per hari. Pasien nantinya akan diminta untuk tetap berbaring telentang selama dan tiga jam setelah prosedur.

Sementara pada ibu hamil, dokter akan memberikan infus dengan laju 20 mg/jam. Dosis ini akan berlipat ganda setiap 30 menit hingga respon yang diharapkan tercapai atau sebesar 160 mg.

Bagaimana dosis labetalol untuk anak-anak?

Dosis untuk anak-anak belum ditetapkan. Konsultasikan pada dokter Anda untuk informasi lebih lanjut.

Dalam dosis apakah labetalol tersedia?

Obat ini tersedia dalam dua bentuk, yaitu tablet untuk langsung diminum dengan mulut dan intravena atau infus. Hanya dokter yang boleh memberikan dosis labetalol melalui infus.

Efek samping Labetalol

Efek samping apa yang dapat dialami karena labetalol?

Seperti obat-obatan lainnya, labetalol bisa menimbulkan berbagai efek samping. Adapun efek samping yang mungkin muncul karena labetalol di antaranya:

  • Kesemutan pada kulit kepala
  • Pusing atau perasaan berputar
  • Mual ringan
  • Sakit perut
  • Perasaan lelah
  • Hidung tersumbat

Namun, beritahu dokter Anda segera apabila Anda mengalami efek samping serius, seperti:

  • Detak jantung yang lambat dan tidak teratur
  • Merasa seperti akan pingsan
  • Napas pendek, meskipun tidak banyak bergerak
  • Berat badan naik dengan cepat
  • Mual disertai sakit perut bagian atas
  • Nafsu makan hilang
  • Urine berwarna gelap
  • Feses berwarna pucat
  • Jaundice (kekuningan pada kulit dan mata)
  • Mengalami sakit kepala parah penglihatan yang kabur, telinga seperti berdebar, mimisan, gelisah, atau sakit dada parah

Anda juga perlu segera pergi ke unit gawat darurat jika mengalami syok anafilaktik seperti sulit bernapas, pembengkakan pada wajah, bibir, lidah, dan tenggorokan.

Tidak semua orang mengalami efek samping di atas. Mungkin ada beberapa efek samping yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda memiliki kekhawatiran mengenai efek samping tertentu, konsultasikanlah pada dokter atau apoteker Anda.

Peringatan dan Perhatian Obat Labetalol

Apa saja yang harus diketahui sebelum menggunakan labetalol?

Sebelum minum labetalol, ada beberapa hal yang sebaiknya diperhatikan yaitu:

  • Memberi tahu dokter apabila Anda memiliki alergi terhadap labetalol atau obat-obatan lain
  • Memberi tahu dokter mengenai obat resep dan nonresep yang sedang Anda konsumsi
  • Memberi tahu dokter mengenai riwayat kesehatan Anda termasuk penyakit lain yang pernah diderita
  • Memberi tahu dokter apabila Anda hamil, sedang merencanakan kehamilan, atau sedang menyusui. Apabila Anda hamil saat menggunakan labetalol, hubungi dokter
  • Apabila Anda melakukan operasi, termasuk operasi gigi, beri tahu dokter atau dokter gigi bahwa Anda menggunakan labetalol
  • Penting untuk mengetahui bahwa obat ini menyebabkan kantuk. Jangan mengendarai kendaraan bermotor atau mengoperasikan mesin setelah minum obat ini

Apakah labetalol aman untuk ibu hamil dan menyusui?

Tidak ada penelitian yang memadai mengenai risiko penggunan obat ini pada ibu hamil atau menyusui.

Selalu konsultasikan kepada dokter Anda untuk mempertimbangkan potensi manfaat dan risiko sebelum menggunakan obat ini.

Obat ini termasuk ke dalam risiko kehamilan kategori C menurut US Food and Drugs Administration (FDA).

Berikut referensi kategori risiko kehamilan menurut FDA :

A= Tidak berisiko

B= Tidak berisiko pada beberapa penelitian

C= Mungkin berisiko

D= Ada bukti positif dari risiko

X= Kontraindikasi

N= Tidak diketahui

Kategori C artinya penelitian mungkin menunjukkan efek buruk pada janin ketika ibu mengonsumsi obat.

Selain itu, dugaan lainnya mungkin menyatakan bahwa belum ada cukup banyak penelitian yang dilakukan pada manusia untuk memastikan bagaimana obat memengaruhi janin.

Dalam kasus yang jarang, bayi yang lahir dari ibu yang minum labetalol saat hamil mungkin memiliki beberapa gejala tak biasa seperti:

  • Tekanan darah yang rendah
  • Detak jantung yang melambat
  • Napas yang melambat
  • Gula darah rendah yang ditandai dengan gemetar dan berkeringat

Semua gejala ini biasanya muncul beberapa hari setelah bayi dilahirkan. Jika Anda melihat gejala ini pada si Kecil, segera bawa ia ke dokter.

Sementara itu, untuk wanita yang sedang menyusui, obat bisa masuk ke dalam ASI dan menyebabkan efek samping serius pada anak.

Oleh karenanya, persetujuan dokter sangat dibutuhkan sebelum mengonsumsi obat yang satu ini.

Interaksi Obat Labetalol

Obat-obatan apa yang mungkin berinteraksi dengan labetalol?

Interaksi obat dapat mengubah cara kerja obat atau meningkatkan risiko Anda untuk terkena efek samping serius.

Berikut beberapa jenis obat yang bisa berinteraksi dengan labetalol:

  • Cimetidine (Tagamet)
  • Digoxin (digitalis, Lanoxin)
  • Diuretik (pil air)
  • Insulin atau obat diabetes oral
  • Nitrogliserin (Nitro-Dur, Nitrolingual, Nitrostat, Transderm-Nitro, dan lainnya);
  • Antidepresan seperti amitruptyline (Elavil, Vanatrip, Limbitrol), doxepin (Sinequan), desipramine (Norpramin), imipramine (Janimine, Tofranil), nortriptyline (Pamelor), dan lainnya
  • Obat jantung atau tekanan darah seperti amlodipine (Norvasc, Caduet, Exforge, Lotrel, Tekamlo, Tribenzor, Twynsta), diltiazem (Cartia, Cardizem), nifedipine (Nifedical, Procardia), verapamil (Calan, Covera, Isoptin, Verelan), dan lainnya
  • Obat asma atau gangguan pernapasan, seperti albuterol (Ventolin, Proventil), metaproterenol (Alupent), pirbuterol (Maxair), terbutaline (Brethaire, Brethine, Bricanyl), dan theophylline (Elixophyllin, Theo-24, Theochron, Uniphyl)

Artikel ini tidak menyertakan semua interaksi obat yang dapat terjadi. Simpan daftar produk yang Anda gunakan (termasuk obat-obatan resep/nonresep dan produk herbal) dan beri tahu dokter dan apoteker Anda.

Jangan memulai, menghentikan, atau mengganti dosis obat apapun tanpa sepengetahuan dokter Anda.

Apakah makanan atau alkohol dapat berinteraksi dengan labetalol?

Obat-obatan tertentu tidak boleh digunakan pada saat makan atau saat makan makanan tertentu karena interaksi obat dapat terjadi.

Mengonsumsi alkohol atau tembakau dengan obat-obatan tertentu juga dapat menyebabkan interaksi terjadi.

Labetalol bisa membuat Anda mengantuk setelahnya. Minum alkohol akan menambah rasa kantuk yang sudah muncul. Oleh karena itu, hindari meminum alkohol sesedikit apa pun terutama ketika Anda sedang bepergian atau mengendarai mobil sendirian.

Diskusikan penggunaan obat Anda dengan makanan, alkohol, atau tembakau dengan penyedia layanan kesehatan Anda.

Kondisi kesehatan apa yang dapat berinteraksi dengan labetalol?

Adanya masalah kesehatan lain dapat mempengaruhi penggunaan obat ini. Beri tahu dokter apabila Anda memiliki masalah kesehatan lain, khususnya:

  • Angina (nyeri dada yang parah) – dapat memicu nyeri dada apabila dihentikan terlalu cepat
  • Asma
  • Bradycardia (detak jantung lambat)
  • Memiliki penyakit paru obstruktif kronis (COPD) atau riwayatnya
  • Penyumbatan jantung
  • Gagal jantung
  • Hipotensi (tekanan darah rendah), parah dan berkepanjangan
  • Diabetes
  • Hipertiroidisme (aktifitas tiroid yang berlebihan)
  • Hipoglikemia (gula darah rendah)—dapat menutupi gejala-gejala dan tanda-tanda penyakit ini, seperti detak jantung yang cepat
  • Penyakit hati—gunakan dengan hati-hati. Dapat memperburuk kondisi
  • Penyakit paru—dapat menyebabkan kesulitan bernapas pada pasien dengan kondisi ini
  • Pheochromocytoma (tumor kelenjar adrenalin)—gunakan dengan hati-hati. Peningkatan tekanan darah yang tidak biasa dapat terjadi.

Jika Anda sedang atau pernah memiliki salah satu masalah kesehatan ini, pastikan untuk memberi tahu dokter terlebih dahulu sebelum meminum labetalol.

Overdosis Labetalol

Apa yang harus saya lakukan pada keadaan gawat darurat atau overdosis?

Jika Anda minum obat melebihi dosis, ada berbagai gejala yang akan muncul seperti:

  • Detak jantung melambat
  • Tekanan darah rendah
  • Pusing
  • Pingsan
  • Kesulitan bernapas
  • Bengkak di kaki, pergelangan kaki, atau dada
  • Kejang

Pada kasus gawat darurat atau overdosis, hubungi penyedia layanan gawat darurat lokal (112) atau segera ke unit gawat darurat rumah sakit terdekat.

Apa yang harus saya lakukan bila melewatkan satu dosis?

Apabila Anda melupakan satu dosis obat ini, minum sesegera mungkin. Namun bila sudah mendekati waktu dosis berikutnya, lewati dosis yang terlupakan dan kembali ke jadwal dosis yang biasa.

Jangan menggandakan dosis dalam satu kali minum hanya karena ingin menggantikan dosis obat yang terlewat.

Hello Health Group tidak menyediakan nasihat medis, diagnosis, atau pengobatan.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Tania Savitri

General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Widya Citra Andini · Tanggal diperbarui 16/03/2021

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan