backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan

Ketorolac

Ditinjau secara medis oleh Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm. · Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita


Ditulis oleh Winona Katyusha · Tanggal diperbarui 28/12/2021

    Ketorolac

    Ketika tubuh mengalami demam atau peradangan, terkadang akan muncul gejala berupa nyeri pada beberapa bagian tubuh. Untuk mengatasi nyeri tersebut, dokter akan menyarankan Anda menggunakan obat penghilang nyeri seperti NSAID. Salah satu jenis obatnya adalah ketorolac.

    Golongan obat: anti-inflamasi nonsteroid

    Merek dagang: Toradol, Torasic, Ketorolac Tromethamine, Rindopain, Xevolac, Erphapain

    Apa itu obat ketorolac?

    Ketorolac adalah obat golongan nonsteroidal anti-inflammatory drug (NSAID) yang berfungsi untuk mengatasi nyeri sedang hingga nyeri berat untuk sementara. Obat ini juga dapat digunakan sebelum atau sesudah menjalani operasi dan prosedur medis lainnya.

    Ketorolac bekerja dengan menghambat produksi substansi alami tubuh yang dapat menyebabkan peradangan. Efeknya, obat ini akan membantu mengurangi bengkak, nyeri, atau demam.

    Dosis obat ketorolac

    Dosis yang diberikan bergantung pada sediaan obat serta kondisi yang ingin ditangani. Selain itu, usia dan berat badan pasien juga menjadi pertimbangan dosis pemberian obat.

    Berikut adalah dosis ketorolac berdasarkan jenis sediaan obat, usia, dan berat badan pasien.

    Jenis IM atau IV

    • Dewasa dosis tunggal: untuk berat badan 50 kg ke atas adalah 60 mg IM atau 30 mg IV satu kali,  untuk berat badan di bawah 50 kg adalah 30 mg IM atau 15 mg IV satu kali.
    • Dewasa dosis ganda: berat badan 50 kg ke atas adalah 30 mg IM/IV diberikan setiap 6 jam sekali sesuai kebutuhan dengan dosis maksimum adalah 120 mg per hari, berar badan kurang dari 50 kg adalah 15 mg IM/IV setiap 6 jam sekali dengan dosis maksimum 60 mg/hari.
    • Lansia di atas 65 tahun: dosis tunggal adalah 30 mg IM atau 15 mg IV, dosis ganda sebanyak 15 mg IM/IV setiap 6 jam sekali sesuai kebutuhan dengan dosis maksimum 60 mg per hari.

    Jenis oral

    • Dewasa: harus diberikan sebagai terapi lanjutan, untuk berat badan 50 kg ke atas sebanyak 20 mg, diikuti oleh 10 mg setiap 4-6 jam sekali sesuai kebutuhan, berat badan di bawah 50 kg sebanyak 10 mg diikuti dengan 10 mg setiap 4-6 jam sesuai kebutuhan, dosis maksimum adalah 40 mg per hari.
    • Lansia di atas 65 tahun: harus diberikan sebagai terapi lanjutan sebanyak 10 mg diikuti dengan 10 mg setiap 4-6 jam sesuai kebutuhan, dosis maksimum adalah 40 mg per hari.

    Aturan pakai ketorolac

    Gunakan obat ini tepat seperti yang dianjurkan. Jangan menggunakan obat dengan jumlah lebih, atau menggunakannya lebih lama dari yang dianjurkan dokter. Ikuti aturan pada label resep Anda.

    Perlu Anda ketahui, obat ini hanya boleh digunakan paling lama 5 hari. Jika Anda akan menjalani operasi, beri tahu dokter bahwa Anda sedang menggunakan ketorolac.

    Obat paling baik disimpan pada suhu ruangan di tempat yang kering. Jauhkan obat dari paparah cahaya langsung dan tempat yang lembab. Jangan disimpan di kamar mandi dan jangan dibekukan.

    Untuk pertanyaan lebih lanjut, konsultasikan kepada dokter atau apoteker.

    Efek samping aetorolac

    Obat ketorolac juga dapat menimbulkan efek samping, dari yang ringan hingga yang serius. Beberapa efek samping yang umum meliputi:

    • berbagai masalah pencernaan seperti mual atau muntah ringan, diare, atau sembelit,
    • kembung,
    • pusing,
    • sakit kepala,
    • mengantuk
    • berkeringat, dan
    • telinga berdenging.

    Anda harus segera menghentikan penggunaan obat dan mencari pertolongan medis bila mengalami:

    • nyeri dada dan sesak napas,
    • lemas,
    • bicara meracau,
    • mengalami masalah penglihatan atau keseimbangan,
    • BAB hitam, berdarah, atau gelap,
    • batuk darah atau muntah dengan warna seperti kopi,
    • bengkak atau berat badan naik cepat,
    • sulit buang air kecil,
    • sakit kuning (kulit atau mata menguning)
    • demam dan sakit tenggorokan,
    • muncul ruam kulit merah,
    • kesemutan berat atau baal,
    • lemah otot, atau
    • kejang.

    Peringatan dan perhatian saat menggunakan ketorolac

    Masalah kesehatan tertentu dapat mempengaruhi efek yang ditimbulkan dari obat ini. Maka dari itu, beri tahu dokter bila Anda memiliki:

    • diabetes mellitus,
    • edema,
    • penyakit ginjal,
    • penyakit hati berat,
    • systemic lupus erythematosus,
    • asma,
    • penyakit jantung dan hipertensi,
    • riwayat perdarahan di otak,
    • gangguan perdarahan,
    • riwayat perdarahan lambung atau usus, atau
    • memiliki masalah lambung dan usus seperti kolitis dan ulkus lambung.

    Dokter mungkin akan memberikan pilihan obat lain atau menyesuaikan dosis dengan kondisi Anda.

    Anda tidak diperbolehkan mengonsumsi alkohol selama menjalani pengobatan dengan obat ketorolac. Sebab, alkohol dapat meningkatkan risiko efek samping dan memperburuk kemunculannya.

    Anda juga sebaiknya tidak mengemudi ketika sedang menggunakan ketorolac, mengingat obat ini bisa memberikan efek mengantuk atau pusing.

    Apakah obat ketorolac aman untuk ibu hamil dan menyusui?

    Belum ada penelitian yang memadai mengenai risiko penggunaan ketorolac pada ibu hamil dan menyusui. Namun, penggunaan obat mungkin tidak disarankan.

    Ketorolac berisiko dapat membahayakan janin dan menyebabkan masalah pada persalinan bila dikonsumsi di usia sekitar 20 minggu kehamilan. Konsumsi ketorolac kebanyakan tidak diperbolehkan setelah 20 minggu kehamilan, kecuali atas izin dokter.

    Bagi Anda yang sedang menyusui, sebaiknya konsultasikan penggunaan obat ini kepada dokter.

    Interaksi ketorolac dengan obat lain

    Berikut adalah berbagai obat yang dapat menimbulkan interaksi bila dikonsumsi bersama dengan penggunaan ketorolac.

    • Pengencer darah seperti warfarin
    • Lithium
    • Methotrexate
    • Thiothixene
    • Alprazolam
    • Diuretik (pil air) seperti furosemide
    • Pelemas otot
    • Steroid
    • Obat kejang seprti carbamazepine atau phenytoin
    • Obat penyakit jantung atau tekanan darah tinggi
    • Aspirin atau NSAIDs lain
    • ACE inhibitor

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm.

    Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita


    Ditulis oleh Winona Katyusha · Tanggal diperbarui 28/12/2021

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan