backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Hydrochlorothiazide

Ditinjau secara medis oleh Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm. · Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita


Ditulis oleh Dwi Ratih Ramadhany · Tanggal diperbarui 30/09/2022

Hydrochlorothiazide

Anda yang memiliki riwayat tekanan darah tinggi atau hipertensi mungkin tidak asing dengan obat hydrochlorothiazide.

Sebenarnya, apa itu hydrochlorothiazide dan apa saja hal yang perlu diperhatikan saat menggunakan obat ini?

Golongan obat: obat resep diuretik

Merek dagang: Coaprovel, Lodoz, Irtan Plus, Micardis Plus, Hapsen Plus, Olmetec Plus.

Apa itu obat hydrochlorothiazide?

Hydrochlorothiazide adalah obat yang berfungsi mengobati tekanan darah tinggi yang berkaitan dengan stroke dan serangan jantung.

Obat ini bekerja dengan cara mengurangi kelebihan cairan dari dalam tubuh (edema) yang disebabkan oleh kondisi seperti gagal jantung, penyakit hati, atau penyakit ginjal

Hidroklorotiazid atau HCT adalah “water pill(obat diuretik) yang dapat menyebabkan meningkatnya jumlah urine. 

Obat ini akan membantu tubuh Anda untuk menghilangkan garam dan air berlebih dari dalam tubuh.

Dosis dan sediaan hydrochlorothiazide

Hydrochlorothiazide

Umumnya, hydrochlorothiazide diberikan berdasarkan kondisi medis yang dialami. 

Di Indonesia, kandungan hidroklorotiazid tunggal tersedia dalam bentuk tablet generik 25 mg.

Sementara itu, sediaan hidroklorotiazid dalam bentuk kombinasi biasanya tersedia dalam bentuk kapsul dan tablet (6,25 – 12,5 mg) dengan kombinasi zat aktif lain seperti:

  • bisoprolol (Bisovell Plus, Hapsen Plus, Lodoz),
  • candesartan (Blopress Plus),
  • valsartan (Co-diovan),
  • irbesartan (Co-irvel, Coaprovel, Irtan plus),
  • telmisartan (Co-telsaril, Micardis),
  • captopril (Dexacap), dan
  • enalapril (Tenazid).

Mengingat obat ini dapat meningkatkan jumlah urine, dokter akan menganjurkan konsumsinya pada pagi atau siang hari demi mencegah meningkatnya frekuensi buang air kecil di malam hari. 

Dosis hydrochlorothiazide untuk edema

Dewasa: 25 – 100 mg setiap hari yang terbagi dalam 1 – 2 dosis. Dosis dapat setiap 3 – 5 hari dalam seminggu dan maksimal 200 mg setiap hari.

Anak: 1 – 2 mg/kg per hari sebagai dosis tunggal atau dibagi menjadi 2 dosis. Usia <6 bulan sebanyak 3 mg/kg sehari dan usia <2 tahun maksimal: 37,5 mg per hari. Untuk usia 2 – 12 tahun maksimal 100 mg per hari.

Lanisa: Usia >65 tahun diberikan dosis awal 12,5 mg setiap hari, dengan penambahan hingga 12,5 mg.

Dosis hydrochlorothiazide untuk hipertensi

Dewasa: dosis awal 12,5 mg per hari, dapat ditingkatkan hingga 50 mg, baik konsumsi tunggal maupun dengan obat antihipertensi lain. Dosis maksimal: 100 mg per hari.

Anak: 1 – 2 mg/kg per hari dalam dosis tunggal atau dibagi menjadi 2 dosis. Usia <6 bulan sebanyak 3 mg/kg sehari dalam 2 dosis dan usia <2 tahun maksimal 37,5 mg setiap hari. Untuk usia 2 – 12 tahun maksimal 100 mg sehari.

Lansia: Usia >65 tahun diberikan dosis awal 12,5 mg sehari, dengan penambahan hingga 12,5 mg.

Aturan pakai hidroklorotiazid

Selalu ikuti anjuran dokter atau apoteker Anda atau lihat aturan pakai pada label kemasan.

Jangan menambah dan mengurangi dosis tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter Anda.

Hydrochlorothiazide dapat dikonsumsi sebelum maupun setelah makan. Biasanya Anda cukup minum tablet atau kapsul ini dengan air putih.

Meski begitu, dokter atau apoteker mungkin akan menyarankan untuk mengonsumsinya 3 – 4 jam sebelum tidur atau di pagi hari karena dapat meningkatkan frekuensi buang air kecil.

Beritahu dokter Anda jika sedang mengonsumsi obat untuk mengatasi edema.

Mungkin dokter akan mengatur dosis harian Anda dan menganjurkan mengurangi asupan cairan bila diperlukan.

Selain itu, dokter mungkin akan menyarankan untuk memberi jeda sekitar 3 – 4 jam jika Anda juga mengonsumsi obat untuk kolesterol.

Obat ini paling baik disimpan pada suhu ruangan, jauhkan dari cahaya langsung dan tempat yang lembap.

Perhatikan cara menyimpan obat pada kemasan produk atau tanyakan pada apoteker Anda.

Jauhkan semua obat-obatan dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.

Efek samping hydrochlorothiazide

Mintalah segera bantuan tenaga medis jika mengalami reaksi alergi terhadap HCT, seperti gatal-gatal, kesulitan bernapas, bengkak pada wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan. 

Hentikan penggunaan HCT dan hubungi dokter jika mengalami efek samping yang serius seperti:

  • gangguan penglihatan seperti mata sakit,
  • mulut kering, haus, mual, muntah-muntah,
  • merasa lelah, mengantuk, resah, atau pusing,
  • detak jantung tidak teratur,
  • otot terasa sakit atau lemah,
  • mati rasa,
  • ruam kemerahan atau kulit mengelupas,
  • demam, 
  • hilang nafsu makan, 
  • air seni berwarna gelap, dan
  • mengalami gejala penyakit kuning.

Tidak semua orang mengalami efek samping tersebut dan mungkin ada beberapa efek samping yang belum disebutkan. 

Bila memiliki kekhawatiran mengenai efek samping tertentu, konsultasikanlah pada dokter atau apoteker Anda.

Peringatan dan perhatian hidroklorotiazid

Hydrochlorothiazide

Perlu Anda ketahui bahwa hydrochlorothiazide dapat menyebabkan pusing ketika Anda bangun terlalu cepat dari posisi berbaring. 

Untuk menghindari masalah ini, bangun secara perlahan dari tempat tidur, istirahatkan kaki di lantai beberapa menit sebelum berdiri.

Beri tahu dokter dan apoteker Anda jika memiliki alergi terhadap hydrochlorothiazide, obat antibiotik, penicillin, atau mengonsumsi obat dan produk herbal lainnya.

Hindari terkena paparan sinar matahari untuk waktu yang lama dan kenakan pakaian pelindung, kacamata, serta sunscreen.

Hydrochlorothiazide dapat membuat kulit Anda lebih sensitif terhadap cahaya matahari.

Apakah aman untuk ibu hamil dan menyusui?

Tidak ada penelitian yang memadai mengenai risiko penggunaan obat ini pada ibu hamil atau menyusui. 

Selalu konsultasikan kepada dokter Anda untuk mempertimbangkan potensi manfaat dan risiko sebelum menggunakan obat ini selama kehamilan dan menyusui. 

Menurut FDA, hidroklorotiazid termasuk ke dalam risiko kehamilan kategori B, artinya tidak berisiko saat diuji pada beberapa penelitian.

Namun, obat ini dapat terserap ke dalam ASI sehingga Anda perlu mendapatkan persetujuan dokter sebelum mengonsumsinya. 

Interaksi dengan obat lain

Interaksi dengan obat lain dapat mengubah kinerja hidroklorotiazid atau meningkatkan risiko efek samping yang serius. 

Simpan daftar semua produk yang Anda gunakan, termasuk obat-obatan resep atau non resep dan produk herbal, dan konsultasikan pada dokter atau apoteker. 

Beri tahu dokter semua obat-obatan yang Anda gunakan, terutama:

  • lithium (Eskalith, Lithobid),
  • digoxin (Lanoxin),
  • cholestyramine (Prevalite, Questran) atau colestipol (Colestid),
  • steroid (prednisone dan lainnya),
  • obat tekanan darah lainnya,
  • NSAIDs (non-steroidal anti-inflammatory drugs) seperti aspirin maupun ibuprofen, dan
  • insulin atau obat diabetes lainnya.

Jangan memulai, memberhentikan, atau mengganti dosis obat apapun tanpa persetujuan dokter.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm.

Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita


Ditulis oleh Dwi Ratih Ramadhany · Tanggal diperbarui 30/09/2022

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan