backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Famotidine

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 19/08/2021

    Famotidine

    Famotidine bekerja dengan cara mengurangi jumlah asam lambung untuk mengatasi masalah kesehatan tertentu. Jenis obat ini tersedia dalam bentuk tablet, suspensi cair, dan injeksi. 

    Golongan obat: antitukak

    Merek dagang famotidine: Corocyd, Denufam, Dulcer, Gasfamin, Gaster, Hufatidine, Interfam, Lexmodine, Nulcefam, Pratifar, Promag, Regastin, Ulcerid, Ulmo, Zepral.

    Apa itu obat famotidine?

    Famotidine adalah jenis obat yang termasuk ke dalam golongan obat H2 receptor blocker. Obat ini bekerja dengan cara mengurangi jumlah asam yang dihasilkan oleh lambung Anda.

    Kegunaan famotidine umumnya untuk mengobati tukak lambung atau tukak usus. Obat ini juga dapat Anda gunakan untuk mencegah tukak usus kambuh kembali setelah pengobatan. 

    Selain itu, obat ini juga mengobati masalah perut dan tenggorokan tertentu akibat produksi asam lambung berlebih, misalnya sindrom Zollinger-Ellison dan esofagitis erosif.

    Famotidine juga dapat digunakan untuk mengobati penyakit GERD, yakni kondisi di mana asam lambung yang naik hingga ke kerongkongan.

    Obat ini juga digunakan untuk mencegah dan mengobati heartburn, maupun gejala-gejala lain akibat gangguan asam lambung yang disebabkan makanan atau minuman tertentu.

    Dosis famotidine

    Famotidine tersedia dalam bentuk tablet, suspensi cair, dan cairan injeksi atau infus. Pemberian dosis famotidine akan berbeda pada beberapa orang, tergantung usia dan penyakitnya.

    Tukak lambung

    • Dewasa: melalui tablet 40 miligram (mg) setiap hari pada malam hari selama 4 – 8 minggu. Untuk pemeliharaan melalui tablet 20 mg setiap hari pada malam hari.
    • Dewasa: melalui injeksi 20 mg selama 2 menit atau infus 20 mg selama 15 – 30 menit setiap 12 jam.
    • Anak 1 – 16 tahun: melalui suspensi cair 0,5 mg/kg sekali sehari pada waktu tidur atau dibagi dua kali sehari (dosis harian maksimum: 40 mg/hari).

    Tukak usus

    • Dewasa: melalui tablet 40 mg setiap hari pada malam hari selama 4 – 8 minggu. Untuk pemeliharaan melalui tablet 20 mg setiap hari pada malam hari.
    • Dewasa: melalui injeksi 20 mg selama 2 menit atau infus 20 mg selama 15 – 30 menit setiap 12 jam.
    • Anak 1 – 16 tahun: melalui suspensi cair 0,5 mg/kg sekali sehari pada waktu tidur atau dibagi dua kali sehari (dosis harian maksimum: 40 mg per hari).

    Hipersekresi

    • Dewasa: melalui tablet 20 mg setiap 6 jam pada awalnya dan dapat meningkat hingga 800 mg per hari jika dibutuhkan.
    • Dewasa: melalui injeksi 20 mg selama 2 menit atau infus 20 mg selama 15 – 30 menit setiap 12 jam.

    Gastroesophageal reflux disease (GERD)

    • Dewasa: melalui tablet 20 mg dua kali sehari selama 6 – 12 minggu, dosis meningkat hingga 40 mg dua kali sehari jika terjadi esofagitis erosif. Untuk pemeliharaan melalui tablet 20 mg dua kali sehari.
    • Anak-anak: melalui suspensi cair 0,5 mg/kg sekali sehari (< 3 bulan); 0,5 mg/kg dua kali sehari (3 bulan – 1 tahun); 0,5 mg/kg dua kali sehari hingga 40 mg dua kali sehari (1 – 16 tahun).
    • Anak 1 – 16 tahun: melalui injeksi 0,25 mg/kg selama 2 menit atau infus 0,25 mg/kg selama lebih dari 15 menit setiap 12 jam (dosis harian maksimum: 40 mg/hari).

    Maag

    • Dewasa: melalui tablet 10 mg atau 20 mg dua kali sehari setiap 12 jam; minum 15 – 60 menit sebelum mengonsumsi makanan yang memicu heartburn.

    Sindrom Zollinger-Ellison

    • Dewasa: melalui tablet 20 mg setiap 6 jam dan dapat disesuaikan hingga 160 mg setiap 6 jam untuk mengendalikan sekresi asam lambung. 

    Aturan pakai famotidine

    aturan pakai obat asam lambung

    Pastikan untuk membaca petunjuk pada produk sebelum menggunakan famotidine. Hal ini bertujuan agar Anda tahu kapan harus berkonsultasi ke dokter atau apoteker.

    Famotidine termasuk ke dalam obat resep, sehingga Anda harus menggunakan resep dokter apabila hendak membelinya di apotek.

    Selain itu, ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan dalam menggunakan famotidine seperti berikut ini.

    • Konsumsi obat ini dengan atau tanpa makanan, biasanya sekali atau dua kali sehari atau seperti yang diarahkan oleh dokter Anda. Jika Anda minum obat ini sekali sehari, biasanya diminum pada waktu tidur.
    • Dosis dan lamanya pengobatan didasarkan pada kondisi medis Anda dan respon terhadap pengobatan. Pada anak-anak, dosis juga didasarkan pada berat badan.
    • Anda dapat meminum obat lain, misalnya obat antasida untuk membantu mengatasi kondisi Anda sebagai rekomendasi dari dokter.
    • Ikuti petunjuk dokter dengan tetap berhati-hati. Konsultasikan dengan dokter atau apoteker jika Anda memiliki pertanyaan.
    • Minum obat ini secara teratur untuk mendapatkan manfaat terbaik.
    • Untuk membantu Anda mengingat, minumlah pada waktu yang sama setiap hari. Hindari meningkatkan dosis atau mengonsumsi lebih sering daripada yang dokter tentukan.
    • Jangan berhenti minum obat ini tanpa persetujuan dokter, karena dapat menunda penyembuhan luka.
    • Jika Anda menggunakan famotidine nonresep untuk pengobatan gangguan sistem pencernaan, minum 1 tablet dengan segelas air.
    • Untuk mencegah sakit tukak, minum 1 tablet dengan segelas air 15 – 60 menit sebelum makan makanan atau minum minuman yang menyebabkan heartburn.
    • Jangan menggunakan lebih dari 2 tablet dalam 24 jam kecuali diarahkan oleh dokter.
    • Jangan menggunakan obat ini lebih dari 14 hari berturut-turut tanpa berbicara dengan dokter.
    • Informasikan dokter jika kondisi Anda tidak membaik atau semakin memburuk.
    • Ikuti aturan yang diberikan oleh dokter atau apoteker sebelum memulai pengobatan. Jika memiliki pertanyaan, konsultasikanlah pada dokter atau apoteker Anda.

    Efek samping famotidine

    Beberapa efek samping famotidine umum terjadi dan tidak perlu perhatian medis. Efek samping ini bisa menghilang selama perawatan, karena tubuh Anda menyesuaikan dengan obat.

    Penggunaan obat ini dapat menimbulkan efek samping yang tidak begitu serius, termasuk:

    • mual dan muntah, 
    • diare atau sembelit (konstipasi),
    • mulut kering,
    • sakit kepala, 
    • pusing, 
    • kelemahan, 
    • perubahan suasana hati, serta
    • kram otot dan nyeri sendi.

    Hentikan penggunaan obat famotidine dan hubungi dokter apabila Anda memiliki salah satu dari efek samping serius, antara lain:

    • mudah memar atau pendarahan,
    • detak jantung cepat atau berdebar,
    • kebingungan, halusinasi, kejang,
    • mati rasa atau perasaan geli, dan
    • sakit kuning (menguningnya kulit atau mata).

    Selain itu, segera dapatkan bantuan medis darurat apabila Anda memiliki tanda-tanda reaksi alergi, seperti: 

    • mual dan muntah, 
    • berkeringat, 
    • gatal-gatal, 
    • kesulitan bernapas, dan
    • pembengkakan wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan.

    Mungkin ada beberapa efek samping yang tidak disebutkan di atas. Walaupun begitu, tidak semua pengguna obat famotidine akan mengalami efek sampingnya.

    Apabila memiliki kekhawatiran mengenai efek samping pengobatan tertentu, lebih baik konsultasikan pada dokter atau apoteker Anda.

    Peringatan dan perhatian saat pakai obat famotidine

    Beri tahu dokter atau apoteker jika Anda memiliki penyakit ginjal, penyakit hati, riwayat long QT syndrome, kanker perut, asma, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), atau masalah lainnya.

    Famotidine mungkin hanya bagian dari program pengobatan lainnya, termasuk perubahan pola makan dan gaya hidup. Selalu ikuti instruksi dokter Anda dengan cermat dan teliti.

    Sebelum menggunakan obat famotidine, ada beberapa hal lainnya yang harus Anda perhatikan seperti berikut ini.

    • Jangan gunakan obat ini jika Anda alergi terhadap famotidine, cimetidine, nizatidine, ranitidine, atau obat-obatan lain.
    • Pastikan memberi tahu dokter dan apoteker tentang obat resep dan nonresep, vitamin, suplemen gizi, dan produk herbal yang Anda gunakan. Pastikan menyebutkan obat lain untuk sakit tukak yang sedang Anda konsumsi. 
    • Hindari penggunaan famotidine dengan obat resep atau nonresep lain untuk sakit tukak, kecuali dokter yang memberi tahu Anda.
    • Beri tahu dokter jika Anda pernah atau sedang menderita fenilketonuria (PKU), kesulitan menelan, atau penyakit ginjal.
    • Tanyakan pada dokter jika Anda sedang hamil, berencana untuk hamil, atau menyusui. Jika hamil saat sedang minum famotidine, hubungi dokter Anda.

    Obat ini paling baik disimpan pada suhu ruangan, jauhkan dari cahaya langsung dan tempat yang lembap. Merek lain dari obat ini mungkin memiliki aturan penyimpanan berbeda.

    Perhatikan instruksi penyimpanan pada kemasan produk atau tanyakan pada apoteker Anda. Jauhkan obat-obatan dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.

    Apakah obat famotidine aman untuk ibu hamil dan menyusui?

    Tidak ada penelitian yang memadai dan terkontrol tentang risiko penggunaan obat ini pada ibu hamil. Famotidine termasuk ke dalam risiko kehamilan kategori B (tidak berisiko) menurut US Food and Drugs Administration (FDA).

    Bagi ibu menyusui, obat ini diperkirakan tidak menyebabkan efek samping pada bayi. Selalu konsultasikan ke dokter Anda untuk mempertimbangkan manfaat dan potensi risiko sebelum menggunakan obat ini.

    Interaksi obat famotidine dengan obat lain

    Interaksi obat bisa mengubah kinerja obat atau meningkatkan risiko efek samping serius. Oleh karena ini, beri tahukan semua produk yang Anda konsumsi, termasuk obat resep, obat nonresep, dan produk herbal.

    Adapun beberapa obat yang dapat berinteraksi dengan obat famotidine, antara lain:

    • acetaminophen,
    • albuterol,
    • antasida,
    • ascorbic acid,
    • aspirin,
    • atazanavir,
    • cefditoren,
    • cetirizine,
    • cholecalciferol,
    • clopidogrel,
    • cyanocobalamin,
    • dasatinib,
    • delavirdine,
    • diphenhydramine,
    • duloxetine,
    • fluticasone, 
    • fosamprenavir,
    • ketoconazole,
    • levothyroxine,
    • metoprolol,
    • montelukast,
    • pregabalin, 
    • probenecid, dan
    • ubiquinone.

    Tidak semua kemungkinan interaksi obat tercantum di atas, maka penting untuk selalu konsultasikan ke dokter atau apoteker Anda.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Patricia Lukas Goentoro

    General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


    Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 19/08/2021

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan