backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan
Konten

Nifedipine

Ditinjau secara medis oleh Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm. · Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita


Ditulis oleh Adhenda Madarina · Tanggal diperbarui 07/09/2023

Nifedipine

Nifedipine adalah obat yang digunakan untuk mengatasi tekanan darah tinggi (hipertensi). Agar tidak salah, ketahui aturan pakai, dosis, efek samping, dan ketentuan lainnya mengenai nifedipine atau nifedipin pada ulasan berikut.

Golongan obat: Antagonis kalsium

Merek dagang: Adalat Oros, Zendalat, Farmalat Er, Niften, Nifedipine, Niprocor, Farmalat 10, Adalat Oros 30, Calcianta 10, Calcianta 5

Apa itu obat nifedipine?

hipertensi maligna

Nifedipine atau nifedipin adalah obat dengan kegunaan mengatasi tekanan darah tinggi (hipertensi) serta nyeri dada (angina).

Zat aktif ini tergolong dalam kelas obat-obatan calcium channel bloker. Cara kerja nifedipine untuk mengatasi tekanan darah tinggi yakni dengan melemaskan pembuluh darah agar darah dapat mengalir lebih mudah.

Tekanan darah yang lebih rendah dapat mengurangi ketegangan pada jantung Anda.

Sementara itu, untuk mengatasi angina, obat nifedipine ini bekerja dengan merelaksasi dan memperluas arteri yang mensuplai jantung.

Hal ini memungkinkan lebih banyak darah dan oksigen untuk mencapai jantung sehingga dapat mengurangi ketegangan.

Dengan begitu, serangan angina yang Anda alami mungkin juga akan berkurang. Pada beberapa kasus, obat ini juga dapat diberikan untuk persalinan prematur dan sindrom Raynaud.

Selain kegunaan tersebut, obat nifedipine atau nifedipin mungkin digunakan untuk mengatasi kondisi medis lainnya. Tanyakan pada dokter atau apoteker untuk mengetahui informasi lebih lanjut.

Dosis obat nifedipine

Obat nifedipine tersedia dalam bentuk tablet, ER (Extended Release Tablet) yakni tablet pelepasan lambat dengan rincian 30 mg, 60 mg, 90 mg serta kapsul atau tablet 10 mg.

Obat ini digunakan secara oral dan diminum sesuai dengan dosis yang dokter tentukan.

Dosis nifedipine dapat disesuaikan, ditunda, atau dihentikan tergantung pada jumlah darah Anda dan bagaimana Anda mentolerir obat selama setiap siklus pengobatan.

Pasien yang sebelumnya mengonsumsi tablet kemudian beralih ke kapsul pun perlu penyesuaian dosis setara total harian terdekat.

Misalnya, 30 mg per oral 3 kali sehari dalam kapsul dapat diubah menjadi 90 mg per oral sekali sehari dalam tablet.

Obat nifedipine tidak dianjurkan untuk digunakan pada anak-anak dan remaja di bawah usia 18 tahun.

Hal ini karena tidak diketahui secara pasti tentang keamanan dan kemanjuran obat ini pada anak-anak.

Oleh karena itu, pastikan Anda selalu mengikuti petunjuk dokter ketika mengonsumsinya.

Adapun penentuan dosis umumnya bergantung pada kegunaan obat dan usia pasien. Namun, secara umum, berikut adalah gambaran dosis dari obat nifedipine.

1. Hipertensi

  • Dosis awal: tablet 30 sampai 60 mg secara oral sekali sehari, jika menggunakan tablet lepas lambat
  • Dosis pemeliharaan: 30 hingga 90 mg secara oral sekali sehari, jika menggunakan tablet lepas lambat
  • Maksimum dosis: hingga 120 mg/hari
  • 2. Angina Pectoris

    Kapsul:

    • Dosis awal: 10 mg secara oral 3 kali sehari
    • Dosis pemeliharaan: 10 hingga 30 mg secara oral 3 hingga 4 kali sehari
    • Maksimum dosis: 180 mg/hari

    Tablet:

    • Dosis awal: 30 sampai 60 mg secara oral sekali sehari, jika menggunakan tablet lepas lambat
    • Dosis pemeliharaan: 30 hingga 90 mg secara oral sekali sehari, jika menggunakan tablet lepas lambat
    • Maksimum dosis: Hingga 120 mg/hari

    3. Angina Pectoris Prophylaxis

    Kapsul:

    • Dosis awal: 10 mg secara oral 3 kali sehari
    • Dosis pemeliharaan: 10 hingga 30 mg secara oral 3 hingga 4 kali sehari
    • Maksimum dosis: 180 mg/hari

    Tablet 

    • Dosis awal: 30 sampai 60 mg secara oral sekali sehari, jika menggunakan tablet lepas lambat
    • Dosis pemeliharaan: 30 hingga 90 mg secara oral sekali sehari, jika menggunakan tablet lepas lambat
    • Maksimum dosis: Hingga 120 mg/hari

    4. Gagal Jantung Bawaan

    • Dosis awal: Procardia XL (R) 30 hingga 60 mg oral sekali dalam sehari. Adalat (R) CC 30 mg oral sekali dalam sehari

    5. Kelahiran Prematur

    Kemampuan tokolitis dari nifedipine telah dievaluasi dalam beberapa penelitian.

    Dosis yang digunakan pada penelitian berkisar dari 10—20 mg tiap 6 hingga 8 jam seperlunya dan ditolerir untuk menunda kelahiran.

    Aturan pakai obat nifedipine

    Berikut adalah aturan pakai obat nifedipine yang perlu Anda perhatikan.

    • Ikuti petunjuk pada label obat Anda tentang minum obat ini dengan atau tanpa makanan.
    • Usahakan untuk tidak menggerus atau menghancurkan tablet. Hal ini dikarenakan obat yang digerus tanpa instruksi dokter dapat memengaruhi kinerja obat tersebut.
    • Jangan gunakan obat ini melebihi dosis yang dianjurkan, lebih sedikit, atau lebih lama dari yang disarankan.
    • Jangan berhenti mengonsumsi nifedipine tanpa sepengetahuan dokter walaupun kondisi Anda sudah membaik. Berhenti menggunakan obat secara tiba-tiba justru akan memperparah kondisi Anda.
    • Apabila kondisi Anda semakin memburuk atau tidak menunjukkan adanya perubahan, segera periksakan diri ke dokter.

    Jangan menambah dosis atau minum obat ini lebih sering tanpa persetujuan dokter.

    Kondisi Anda tidak akan membaik dengan lebih cepat dan risiko efek samping serius mungkin meningkat.

    Efek samping obat nifedipine

    angina angin duduk

    Hubungi dokter segera apabila Anda mengalami efek samping serius dari nifedipin, seperti:

    • angina yang memburuk,
    • konstipasi dan kram yang berat, sakit perut atau ulu hati yang parah, batuk darah,
    • perasaan seperti ingin pingsan,
    • merasa kesulitan bernapas, pembengkakan pada tangan atau kaki,
    • denyut jantung yang cepat dan berdegup kencang,
    • mati rasa atau kesemutan,
    • sakit kuning (mata dan kulit menguning), dan
    • nyeri dada atau perasaan berat, nyeri yang menjalar ke lengan dan bahu, mual, berkeringat, merasa tidak enak badan.

    Efek samping obat nifedipine yang umum terjadi termasuk:

    • sakit kepala, pusing,
    • kantuk, merasa lelah,
    • mual, konstipasi, diare, atau sakit perut ringan,
    • gangguan tidur (insomnia),
    • ruam atau gatal yang ringan,
    • nyeri sendi, kram pada kaki,
    • merasa hangat, kesemutan, atau ada kemerahan pada kulit Anda, dan
    • buang air kecil yang lebih sering.

    Hentikan penggunaan obat ini jika terjadi reaksi alergi parah (anafilaktik) dengan gejala-gejala berikut:

    • ruam kulit,
    • kesulitan bernapas, dan
    • pembengkakan di bibir, lidah, atau tenggorokan

    Tidak semua orang mengalami efek samping yang telah disebutkan. Mungkin ada beberapa efek samping yang tidak disebutkan di atas.

    Bila Anda memiliki kekhawatiran mengenai efek samping tertentu, konsultasikanlah pada dokter atau apoteker Anda.

    Peringatan dan perhatian saat pakai obat nifedipine

    Sebelum mengonsumsi obat nifedipin, berikut adalah hal-hal yang perlu Anda perhatikan.

    • Beri tahu dokter mengenai obat-obatan yang sedang Anda gunakan, baik obat resep, nonresep, suplemen, atau obat herbal. Hal ini dikarenakan beberapa jenis obat mungkin dapat berinteraksi dengan nifedipine.
    • Selain itu, penting juga untuk menginformasikan dokter mengenai penyakit atau kondisi kesehatan lain yang sedang Anda derita. Kemungkinan obat ini dapat memicu terjadinya interaksi dengan penyakit atau kondisi kesehatan tertentu.
    • Jika Anda memiliki penyakit jantung koroner yang parah atau mengalami serangan jantung dalam 2 minggu terakhir, beri tahu dokter Anda.
    • Sebelum memberikan nifedipine pada lansia usia 65 tahun ke atas, konsultasikan terlebih dahulu pada dokter mengenai keamanannya.
    • Apabila Anda melakukan operasi, termasuk operasi gigi, beri tahu dokter atau dokter gigi bahwa Anda menggunakan nifedipine.

    Untuk memastikan obat nifedipine aman untuk Anda konsumsi, informasikan pula kepada dokter jika Anda memiliki kondisi di bawah ini:

    • aortic stenosis (penyempitan katup pada jantung),
    • penyumbatan saluran pencernaan berat,
    • gagal jantung bawaan,
    • serangan jantung,
    • hipotensi (tekanan darah rendah),
    • syok kardiogenik (syok yang disebabkan oleh serangan jantung),
    • intoleransi laktosa,
    • masalah ginjal, dan
    • masalah hati (termasuk sirosis).

    Pada kondisi di atas, dokter mungkin perlu menyesuaikan dosis obat atau memantau kondisi Anda terkait kemungkinan munculnya efek samping.

    Penyimpanan obat nifedipine

    Ada beberapa tata cara penyimpanan obat nifedipine yang harus Anda perhatikan.

    Simpan obat pada suhu ruangan, jauh dari cahaya dan kelembapan. Jangan simpan di dalam kamar mandi dan jangan dibekukan.

    Obat dengan merek yang berbeda mungkin mempunyai cara penyimpanan yang berbeda.

    Periksa kotak produk untuk mencari tahu instruksi bagaimana cara menyimpannya, atau menanyakan apoteker.

    Pastikan pula obat disimpan di tempat yang jauh dari jangkauan anak-anak dan binatang peliharaan.

    Dilarang membuang obat ke dalam toilet atau saluran pembuangan, kecuali diinstruksikan sebaliknya. Buang produk ini dengan benar jika sudah melewati batas waktu atau tidak dibutuhkan lagi.

    Konsultasikan dengan apoteker atau perusahaan pembuangan limbah lokal untuk detail lebih mendalam tentang bagaimana membuang produk obat yang aman.

    Apakah obat nifedipine aman untuk ibu hamil dan menyusui?

    perut kedutan saat hamil

    Tidak ada penelitian memadai mengenai risiko penggunaan obat ini pada ibu hamil atau menyusui.

    Selalu konsultasikan kepada dokter Anda untuk mempertimbangkan potensi manfaat dan risiko sebelum menggunakan obat ini.

    Menurut FDA, obat nifedipine masuk dalam kategori C. Artinya, studi reproduksi pada binatang menunjukkan bahwa terdapat efek samping terhadap janin tapi belum ada data yang akurat dan penelitian terkontrol pada manusia.

    Mengutip MIMS, obat nifedipine dikontraindikasikan pada kehamilan sebelum usia 20 minggu.

    Namun, obat nifedipin dapat digunakan jika pertimbangan manfaat lebih besar daripada risiko yang ditimbulkan.

    Sementara itu, jangan minum obat ini bila Anda sedang menyusui. Akan tetapi, bila Anda perlu minum nifedipine, maka Anda harus berhenti menyusui sebelum mulai minum obat ini.

    Selalu berkonsultasi kepada dokter mengenai potensi manfaat dan risiko dari obat ini sebelum mengonsumsinya.

    Interaksi obat nifedipine dengan obat lain

    Nifedipine atau nifedipin dapat berinteraksi dengan obat yang sedang Anda konsumsi yang dapat mengubah cara kerja obat atau meningkatkan resiko efek samping serius.

    Oobat-obatan di bawah ini mungkin dapat berinteraksi dengan nifedipin:

    • obat antikoagulan atau pengencer darah (warfarin),
    • antijamur (fluconazole, itraconazole, ketoconazole),
    • obat beta-blocker (atenolol, labetalol, metoprolol, propanolol),
    • carbamazepine,
    • digoxin,
    • diltiazem,
    • obat HIV (amprenavir, ritonavir),
    • obat diabetes (metformin),
    • rifampicin,
    • verapamil, dan
    • asam valproat.

    Mungkin ada obat lainnya yang bisa berinteraksi dengan nifedipin. Tanyakan pada dokter atau apoteker untuk informasi lebih lanjut.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm.

    Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita


    Ditulis oleh Adhenda Madarina · Tanggal diperbarui 07/09/2023

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan