backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan
Konten

Atenolol

Ditinjau secara medis oleh Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm. · Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita


Ditulis oleh Bayu Galih Permana · Tanggal diperbarui 21/10/2022

Atenolol

Atenolol adalah obat untuk membantu mengatasi tekanan darah tinggi (hipertensi) dan beberapa penyakit jantung. Berikut dosis, penggunaan, hingga efek sampingnya.

Golongan obat: anti-angina

Merek dagang obat: Internolol 50, Lotensi, Betablok, Niften, Atenololo, Farnormin 50

Apa itu obat atenolol?

atenolol

Atenolol adalah obat untuk menurunkan tekanan darah tinggi dan mengobati nyeri pada dada terkait penyakit jantung (angina).

Obat ini termasuk dalam kelas obat penghambat beta (beta blocker). Cara kerjanya yaitu menghambat aksi hormon epinefrin yang bisa meningkatkan tekanan darah.

Penggunaan atenolol untuk menurunkan tekanan darah tinggi dapat membantu mencegah stroke, serangan jantung, dan gangguan ginjal.

Obat ini juga dapat berfungsi untuk meningkatkan peluang bertahan hidup setelah seseorang terkena serangan jantung dan penyakit jantung lainnya.

Atenolol mungkin juga berguna untuk mengobati detak jantung tidak teratur (aritmia), gagal jantung, dan gejala mabuk karena alkohol. Penggunaannya juga dapat membantu mencegah sakit kepala migrain.

Sediaan dan dosis atenolol

Atenolol tersedia dalam bentuk tablet 50 mg dan 100 mg. Dosis penggunaan obat ini harus disesuaikan dengan kondisi Anda, atas rekomendasi dokter.

Berikut dosis pemakaian atenolol secara umum.

Hipertensi

  • Dosis awal: 50 miligram (mg) oral sekali sehari.
  • Jika respons optimal tidak tercapai dalam seminggu, dosis harus ditambah sampai 100 mg oral sekali sehari. Dosis melebihi 100 mg tidak akan memberikan efek signifikan dalam proses penyembuhan.
  • Sementara dosis untuk lansia adalah 25 mg sebagai dosis awal, tapi bisa ditingkatkan hingga 100 mg setiap harinya.

    Angina pectoris

    • Dosis awal dewasa: obat minum sebesar 50 mg/hari. Setelah satu minggu, dosis boleh ditingkatkan hingga 100 mg/hari. Beberapa pasien mungkin membutuhkan dosis hingga 200 mg/hari.
    • Dosis awal lansia: obat minum 25 mg/hari. Setelah penggunaan selama satu minggu, dosis boleh ditingkatkan hingga 100 mg/hari. Beberapa pasien mungkin membutuhkan dosis hingga 200 mg/hari.

    Serangan jantung (myocardial infarction)

    • Dosis awal dewasa: obat minum 100 mg setiap hari dalam dosis terpisah setiap 12 jam, dilakukan selama 6 hingga 9 hari setelah serangan jantung terjadi.
    • Dosis awal lansia: obat minum sebanyak 100 mg/hari atau dalam dosis terpisah setiap 12 jam, dilakukan selama 6 hingga 9 hari setelah serangan jantung.

    Aritmia

    • Dosis awal dewasa: obat minum sebesar 50–100 mg/hari setelah menerima atenolo injeksi.
    • Dosis awal lansia: pengurangan dosis mungkin diperlukan. Anda bisa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.

    Untuk dosis anak-anak, keamanan dan efektivitas dari penggunaan obat atenolol belum dapat dipastikan. Maka dari itu, obat ini direkomendasikan untuk pasien yang telah berusia 18 tahun ke atas.

    Aturan pakai atenolol

    Perempuan meminum obat sesusai aturan minum obat TBC

    Anda bisa minum atenolol dengan atau tanpa makanan sesuai dengan arahan dokter, biasanya 1–2 kali sehari. Dokter akan menyesuaikan dosisnya sesuai dengan kondisi kesehatan Anda. 

    Jus apel dan jus jeruk dapat menghambat penyerapan obat ini. Cara terbaik untuk mendapatkan manfaat terbaik dari penggunaan atenolol adalah menghindari minum jus apel atau jeruk selama empat jam setelah minum obat ini.

    Supaya bisa bekerja dengan efektif, obat ini harus diminum teratur. Untuk membantu Anda mengingat waktu minum obat, minumlah obat ini pada jam yang sama setiap hari.

    Apabila Anda melupakan satu dosis atenolol, minum sesegera mungkin. Namun, bila sudah mendekati waktu dosis berikutnya, lewati dosis yang terlupakan dan kembali ke jadwal dosis yang biasa. Jangan menggandakan dosis obat.

    Meski sudah merasa sehat dan lebih baik, jangan berhenti minum obat ini tanpa izin dokter. Ini karena sebagian besar pengidap tekanan darah tinggi tidak merasakan sakit dan membiarkan penyakit begitu saja. 

    Obat tidak boleh digunakan untuk mengobati nyeri dada saat terjadi. Gunakan obat-obatan lain (seperti nitroglycerin yang ditempatkan di bawah lidah) untuk meredakan nyeri dada sesuai dengan petunjuk dokter.

    Anda mungkin membutuhkan 1–2 minggu sebelum benar-benar mendapatkan manfaat utuh dari penggunaan atenolol.

    Beri tahu dokter apabila kondisi Anda tidak kunjung membaik atau semakin memburuk (contohnya, tekanan darah tetap tinggi atau meningkat atau nyeri dada muncul lebih sering lagi).

    Bagaimana cara menyimpan atenolol?

    Simpan obat pada suhu ruangan, jauh dari cahaya dan kelembaban. Jangan simpan obat di dalam kamar mandi atau membekukannya.

    Atenolol dengan merek yang berbeda mungkin mempunyai cara penyimpanan obat yang berbeda. Periksa kotak produk untuk mencari tahu instruksi penyimpanan obat atau tanyakan kepada apoteker.

    Jangan membuka botol atenolol jika tidak sedang digunakan. Tutup rapat kembali kemasan botol atenolol setelah digunakan. Jauhkan obat dari anak-anak dan binatang peliharaan.

    Jangan mengguyur obat di dalam toilet atau membuangnya ke dalam saluran pembuangan jika tidak diinstruksikan. Buang produk ini dengan benar jika sudah melewati batas waktu atau tidak dibutuhkan lagi.

    Konsultasi dengan apoteker untuk rincian lebih mendalam tentang cara membuang obat dengan aman.

    Efek samping obat atenolol

    insomnia

    Dilansir dari National Health Service (NHS) UK, penggunaan atenolol dapat memicu efek samping ringan hingga serius, tergantung kondisi Anda.

    Beberapa efek samping ringan yang umum dirasakan, meliputi:

    Sementara itu, efek samping serius setelah mengonsumsi atenolol di antaranya:

    • detak jantung tidak teratur atau lambat,
    • merasa pusing atau hendak pingsan,
    • napas terengah-engah atau pendek (bahkan saat hanya sedikit mengeluarkan tenaga),
    • bengkak pada pergelangan kaki atau kaki,
    • depresi,
    • tangan dan kaki terasa dingin, serta
    • gejala sakit kuning (mual, sakit perut, demam ringan, kehilangan nafsu makan, urine berwarna gelap).

    Segera hubungi pertolongan medis apabila Anda mengalami tanda-tanda reaksi alergi setelah mengonsumsi atenolol, seperti gatal-gatal, sulit bernapas, serta bengkak pada wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan.

    Tidak semua orang mengalami efek samping yang telah disebutkan di atas. Mungkin ada beberapa efek samping yang tidak disebutkan.

    Bila Anda mengalami kekhawatiran mengenai efek samping tertentu, konsultasikanlah pada dokter atau apoteker Anda.

    Peringatan dan perhatian saat pakai obat atenolol

    Dalam keputusan menggunakan obat ini, risiko penggunaan obat harus selalu dipertimbangkan.

    Ada beberapa hal yang harus Anda ketahui dan lakukan sebelum menggunakan obat ini. Berikut di antaranya. 

    • Beri tahu dokter apabila Anda pernah mengalami reaksi tidak wajar atau alergi terhadap atenolol atau obat-obatan lainnya.
    • Beri tahu dokter jika Anda memiliki alergi terhadap makanan, pewarna, pengawet, atau bulu hewan.
    • Beri tahu dokter Anda apabila Anda memiliki riwayat gagal jantung, kelainan arteri koroner, asma, bronkitis, emfisema, diabetes, gangguan tiroid, penyakit liver atau ginjal, tumor pada kelenjar adrenal, dan Raynaud’s syndrome.
    • Jangan menggunakan obat ini jika Anda berusia di bawah 18 tahun, sebab obat ini tidak diperuntukkan untuk anak-anak dan remaja di bawah usia tersebut.

    Apakah atenolol aman untuk ibu hamil dan menyusui?

    ibu hamil makan bakaran

    Menggunakan atenolol saat Anda sedang hamil dapat membahayakan diri Anda serta bayi di dalam kandungan. Menurut FDA, obat ini masuk dalam kategori D, yang berarti pemakaiannya terbukti berisiko terhadap janin.

    Pada ibu hamil, penggunaan atenolol pada trimester pertama dan kedua dapat menyebabkan penurunan perfusi plasenta. Kondisi ini dapat meningkatkan risiko kematian intrauterin dan bayi lahir prematur.

    Sementara itu, pada ibu menyusui, obat ini meningkatkan risiko bayi mengalami hipoglikemia dan bradikardia (detak jantung lambat). Maka dari itu, pemakaian obat ini harus sesuai rekomendasi dokter.

    Interaksi atenolol dengan obat lain

    Beritahu dokter jika Anda sedang menggunakan obat berikut.

    • Clonidine (untuk hipertensi atau migrain).
    • Verapamil, diltiazem dan nifedipine (untuk hipertensi dan nyeri dada).
    • Disopyramide, quinidine, dan amiodarone (untuk gangguan irama jantung).
    • Digoksin (untuk gangguan jantung).
    • Adrenaline (untuk menstimulasi jantung).
    • Ibuprofen (untuk antiperadangan).
    • Insulin atau obat-obatan diabetes.
    • Obat untuk mengatasi hidung tersumbat.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm.

    Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita


    Ditulis oleh Bayu Galih Permana · Tanggal diperbarui 21/10/2022

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan