backup og meta
Kategori

2

Tanya Dokter
Simpan
Cek Kondisi
Konten

Perkembangan Jantung Janin yang Sehat Sesuai Usianya

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa · General Practitioner · Klinik Chika Medika


Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri · Tanggal diperbarui 3 minggu lalu

Perkembangan Jantung Janin yang Sehat Sesuai Usianya

Bagi calon orang tua, salah satu momen paling ditunggu selama masa kehamilan adalah mendengar detak jantung janin. Namun, tahukah Anda tahap perkembangan jantung janin yang sehat?

Sebagai salah satu organ vital, perkembangan jantung merupakan salah satu hal yang selalu dipantau dokter kandungan. Supaya Anda lebih memahami perkembangan jantung calon buah hati Anda, simak informasi berikut.

Tahap perkembangan jantung janin trimester satu

Pertumbuhan jantung akan dimulai sejak usia janin memasuki tiga minggu atau sekitar lima minggu kehamilan. Pada tahap ini, bakal jantung masih berupa semacam tabung dengan empat ujung pembuluh darah. 

Jantung baru akan terbagi menjadi serambi (atrium) dan bilik (ventrikel) saat memasuki minggu keenam kehamilan. Namun, pada tahap ini, septum atau otot pemisah antara atrium dan ventrikel belum terbentuk sempurna.

Kantung sudah bisa berdenyut, tetapi masih sangat lemah sehingga baru bisa terdeteksi melalui USG transvaginal. Pada tahap ini, denyut jantung bisa mencapai 80–110 detak per menit (BPM).

Melansir dari studi yang diterbitkan dalam Current Cardiology Reports (2014), jantung janin akan terbentuk sempurna saat memasuki usia kehamilan minggu ke-9.

Pada waktu tersebut, serambi dan bilik sudah terbentuk sempurna, lengkap dengan pembuluh darah vena dan aorta. Dengan begitu, kemampuan jantung memompa darah pun semakin meningkat.

Detak jantung di usia ini sudah mulai konsisten di antara 149–170 BPM. Selain melalui USG transvaginal, Anda bisa mendengar detak jantung pada usia sembilan minggu melalui USG Doppler.

Tahap perkembangan jantung janin trimester dua

Pada awal trimester dua, atau sekitar minggu ke-12 kehamilan, detak jantung janin biasanya sedikit menurun pada angka 110–160 BPM.

Tidak diketahui secara pasti apa penyebab kondisi tersebut, tetapi Anda tidak perlu mengkhawatirkannya.

Menurut laman Radiopaedia, meski normalnya detak jantung seharusnya stabil, kondisinya masih terhitung normal selama perbedaannya hanya berkisar pada 5–15 BPM.

Selama trimester dua, pemantauan jantung memang lebih banyak dilakukan untuk mendeteksi kelainan. Penyakit jantung bawaan yang terdeteksi sedini mungkin memiliki peluang sembuh lebih besar.

Pada trimester pertama sampai awal trimester kedua, pemantauan detak jantung memang perlu dilakukan melalui pemeriksaan USG.

Memasuki minggu ke-22, Anda sudah bisa mendengar detak jantung janin melalui stetoskop.

Tahap perkembangan jantung janin pada trimester tiga

detak jantung janin lemah

Tidak banyak perubahan dalam bentuk dan jumlah detak jantung pada trimester tiga kehamilan. Namun, biasanya detak jantung janin menurun pada 10 minggu terakhir sebelum dilahirkan.

Penurunan detak jantung tersebut disebabkan oleh janin yang sudah mulai bergerak ke panggul sehingga ruang geraknya semakin sempit.

Sama seperti orang dewasa, semakin sedikit aktivitas janin, semakin rendah pula detak jantungnya. Inilah alasan mengapa denyut jantung janin juga cenderung menurun pada malam hari.

Anda mungkin pernah mendengar bahwa detak jantung bisa digunakan untuk membedakan bayi perempuan dan laki-laki. Namun, sampai saat ini belum ada penelitian yang membuktikannya.

Dengan begitu, dapat disimpulkan bahwa perkembangan jantung di antara janin laki-laki dan perempuan relatif sama, termasuk jumlah BPM-nya.

Tips menjaga kesehatan jantung janin

Berikut adalah beberapa upaya yang bisa Anda lakukan supaya jantung janin bisa berkembang dengan baik.

1. Penuhi kebutuhan asam folat

Ibu hamil membutuhkan setidaknya 400 mg asam folat setiap hari. Vitamin B kompleks ini memang dikenal membawa banyak manfaat bagi ibu hamil, termasuk menjaga perkembangan jantung janin.

Asam folat bahkan dipercaya dapat mengurangi risiko penyakit jantung bawaan. Anda bisa mendapatkan asam folat dari sayuran hijau, pepaya, alpukat, dan biji-bijian.

2. Hindari rokok dan asapnya

Banyak penelitian sudah membuktikan bahwa merokok saat hamil dapat meningkatkan risiko cacat jantung bawaan. Hal ini juga berlaku bagi ibu hamil yang berperan sebagai perokok pasif.

Kerusakan jantung akibat rokok diduga karena asap rokok bisa menghambat aliran oksigen ke jantung dan sebaliknya. Itu sebabnya ibu hamil perlu menghindari asap rokok.

3. Jaga gula darah

Risiko cacat jantung janin akan meningkat jika ibu hamil memiliki diabetes gestasional. Inilah alasan mengapa Anda perlu menjaga kenaikan gula darah selama kehamilan.

Selain membatasi asupan makanan dan minuman manis, Anda bisa mencegah diabetes gestasional dengan cara mengatur jadwal makan, rutin berolahraga, dan menmbang berat badan secara berkala.

Kesimpulan

  • Jantung janin akan mulai terbentuk sejak minggu kelima kehamilan dan terbentuk sempurna pada minggu ke-10.
  • Detak jantung mulai bisa terdengar sejak minggu keenam, tetapi baru bisa terdeteksi pada USG Doppler saat kehamilan berusia sembilan bulan.
  • Ibu hamil bisa menjaga kesehatan perkembangan jantung janin dengan memenuhi kebutuhan asam folat, menghindari rokok, dan menjaga gula darah.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

General Practitioner · Klinik Chika Medika


Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri · Tanggal diperbarui 3 minggu lalu

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan