backup og meta
Kategori

18

Tanya Dokter
Simpan
Cek Kondisi
Konten

Perlukah Khawatir Jika Keluar Darah Terus Setelah Keguguran?

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Karinta Ariani Setiaputri · Tanggal diperbarui 22/09/2022

Perlukah Khawatir Jika Keluar Darah Terus Setelah Keguguran?

Perdarahan adalah tanda yang paling umum terjadi saat dan setelah keguguran. Biasanya tanda adanya keguguran ini juga disertai dengan rasa kram, nyeri perut di bagian bawah, serta keluarnya cairan dari vagina. Tanda-tanda ini lazimnya terjadi selama beberapa jam atau beberapa hari setelah perdarahan. Namun apakah berbahaya bila perdarahan masih terjadi dalam waktu yang cukup lama?

Sekilas tentang keguguran

perawatan seteah operasi caesar

Sebelum membahas mengenai perdarahan setelah keguguran, sudahkah Anda tahu kenapa perdarahan kerap muncul saat keguguran?

Melansir dari laman Mayo Clinic, perdarahan saat hamil merupakan salah satu tanda keguguran. Apalagi jika perdarahan tersebut disertai dengan kram perut.

Hal ini terjadi karena tubuh sedang dalam proses untuk mengeluarkan sisa jaringan dari dalam rahim yang sebenarnya normal.

Kondisi perdarahan setelah keguguran biasanya dimulai dengan munculnya bercak darah dalam jumlah sedikit hingga dalam jumlah banyak.

Bahkan setelah itu, bisa menjadi jauh lebih banyak ketika leher rahim (serviks) sedang melebar dan kosong.

Untuk warna darah yang keluar, biasanya berkisar dari warna merah muda hingga merah atau agak kecokelatan.

Lebih lanjutnya, darah merah sebenarnya merupakan darah segar yang keluar dari tubuh dengan cepat.

Sementara darah yang berwarna cokelat merupakan darah yang sebelumnya sudah berada di dalam rahim.

Bahkan, mungkin saja Anda melihat warna darah yang menyerupai bubuk kopi atau hampir kehitaman.

Perdarahan setelah keguguran bukan berarti tidak normal

abortus imminens

Setelah mengalami keguguran, biasanya perdarahan yang diiringi rasa sakit akan terjadi selama beberapa hari.

Jika Anda mengalaminya, jangan cemas. Seperti yang disinggung sebelumnya, kondisi ini sebenarnya normal dan terjadi dalam beberapa kasus.

Perdarahan terjadi karena mukosa rahim (dinding rahim bagian dalam) mungkin rusak setelah keguguran.

Hal ini menyebabkan perdarahan dan rasa sakit pada perut yang umumnya memakan waktu selama dua minggu.

Tingkat keparahannya bisa berbeda-beda pada setiap wanita. Ada wanita yang tidak merasa sakit sama sekali hingga mengeluh karena dirasa mengganggu aktivitas sehari-hari.

Perdarahan bisa juga disebabkan dari perlakukan medis yang Anda terima ketika mengalami keguguran.

Jika melakukan prosedur operasi (kuret) untuk membersihkan sisa jaringan di rahim, biasanya muncul pertanda yang menunjukkan bahwa rahim Anda telah pulih kembali.

Tanda utamanya yakni saat Anda sudah mengalami periode menstruasi. Menstruasi akan kembali sesuai jadwal dalam waktu tiga sampai lima minggu pascakeguguran.

Berapa lama perdarahan setelah keguguran atau aborsi berlangsung?

Meski tidak sering, pada beberapa kasus, perdarahan yang cepat berhenti justru diikuti dengan perdarahan berat sekitar satu sampai dua minggu kemudian.

Kejadian ini sering kali disalahartikan sebagai timbulnya suatu masalah lain, padahal kondisi ini masih termasuk normal.

Dengan catatan, perdarahan ini tidak berlangsung lebih dari dua minggu.

Perdarahan berat ini biasanya disebabkan tubuh yang masih dalam proses ‘bersih-bersih’, yaitu menghilangkan sebagian plasenta yang tertinggal saat keguguran.

Namun, jika darah masih keluar dan rasa sakit berlanjut melebihi waktu normalnya, yakni 10-14 hari, lebih baik bicarakan dengan dokter mengenai keluhan yang Anda rasakan.

Berapa lama perdarahan setelah keguguran terjadi?

masa subur setelah keguguran

Lama waktu alias durasi berlangsungnya perdarahan setelah keguguran atau aborsi dapat bervariasi antara satu wanita dan wanita lain.

Bahkan, jika ternyata Anda pernah mengalami lebih dari satu kali frekuensi keguguran, lama waktunya juga bisa berbeda.

Biasanya, perdarahan dalam jumlah banyak akan berlangsung hingga 3-5 jam sejak keluarnya perdarahan hebat.

Sementara untuk perdarahan dalam jumlah yang lebih ringan, biasanya akan berlangsung sekitar 1-2 minggu atau 10-14 hari.

Perdarahan setelah keguguran atau aborsi dalam jumlah sedikit atau hanya berupa bercak, baru akan terjadi setelah janin beserta jaringan di dalam kandungan berhasil dikeluarkan.

Hal yang harus dilakukan selama perdarahan setelah keguguran

stress akibat keguguran

Jika setelah keguguran perdarahan masih terjadi, butuh beberapa saat untuk membersihkannya kembali.

Sebaiknya selama perdarahan masih terjadi, Anda tidak dianjurkan untuk memasukkan apa pun ke dalam vagina.

Mengutip dari Pregnancy Birth and Baby, Anda tidak disarankan melakukan hubungan seksual sampai perdarahan berhenti.

Sebagai gantinya, Anda harus menggunakan tampon ataupun pembalut.

Anda juga dianjurkan untuk memperbanyak istirahat dan tidak melakukan aktivitas berat selama masih mengalami perdarahan guna memulihkan diri.

Selama mengalamai perdarahan, kebanyakan orang menggambarkannya sebagai periode menstruasi yang cukup berat.

Bahkan, kram perut yang biasanya hanya terasa selama menstruasi juga akan terasa.

Selain itu, tidak menutup kemungkinan juga Anda merasakan nyeri pada punggung, khususnya di bagian bawah.

Kondisi tentu sedikit banyak akan menghambat Anda dalam melakukan aktivitas harian.

Bila rasa nyeri pada bagian bawah perut masih terasa, Anda dapat mengandalkan obat pereda nyeri.

Namun sebelumnya, tanyakan dulu obat yang tepat pada dokter kandungan.

Hal yang terpenting untuk dilakukan setelah mengalami keguguran adalah membersihkan semua isi rahim.

Ini karena jaringan kehamilan yang masih tersisa dalam rahim bisa menyebabkan infeksi.

Kapan harus ke dokter?

periksa ke dokter kandungan

Ketika masuk fase kehamilan, jangan tunda untuk memeriksakan diri ke dokter apabila tiba-tiba Anda mengalami perdarahan.

Baik itu di trimester kehamilan pertama, trimester kedua, maupun trimester ketiga.

Memang, keguguran tidak bisa dicegah atau dihentikan sejak terdeteksi.

Hanya saja, setidaknya dokter dapat melakukan tes atau pemeriksaan tertentu guna mengetahui kondisi yang sebenarnya sedang dialami.

Dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan dengan USG (ultrasonografi) untuk mencari denyut jantung bayi guna memastikan apakah Anda mengalami keguguran.

Segera hubungi dokter jika tiba-tiba Anda mengalami tanda-tanda perdarahan setelah keguguran berikut:

  • Perdarahan berlangsung lebih dari dua minggu
  • Jumlah darah yang keluar saat perdarahan sangat banyak
  • Darah yang keluar berbentuk gumpalan
  • Nyeri dan kram berat pada perut
  • Demam tinggi
  • Vagina mengeluarkan bau busuk atau tidak biasa

Pada intinya, perdarahan setelah keguguran merupakan hal yang normal.

Namun, saat Anda dan pasangan telah siap untuk mencoba untuk hamil dan memiliki momongan kembali, pastikan kehamilan berikutnya berjalan secara sehat.

Jangan lupa juga untuk selalu memeriksakan kehamilan ke dokter kebidanan dan kandungan dengan rutin, mengonsumsi makanan sehat, dan meninggalkan pola hidup yang buruk.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Damar Upahita

General Practitioner · None


Ditulis oleh Karinta Ariani Setiaputri · Tanggal diperbarui 22/09/2022

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan