backup og meta
Kategori
Tanya Dokter
Simpan
Cek Kondisi

Bolehkah Ibu Makan Sate Saat Hamil?

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Indah Fitrah Yani · Tanggal diperbarui 03/01/2022

    Bolehkah Ibu Makan Sate Saat Hamil?

    Mungkin Anda termasuk orang yang suka makan sate, termasuk saat hamil. Kombinasi daging dan saus kacang tentu menggugah selera. Namun, Anda mungkin bertanya-tanya, apakah boleh makan sate saat hamil. Yuk, cari tahu jawabannya di sini ya.

    Bolehkah makan sate saat sedang hamil?

    Mengonsumsi daging memang baik untuk memenuhi kebutuhan zat besi. Zat besi adalah salah satu nutrisi yang dibutuhkan oleh ibu hamil. Namun, sebaiknya ibu berhati-hati jika makan sate saat hamil ya.

    Pasalnya, cara mengolah sate berisiko menyebabkan masalah kesehatan bagi ibu dan janin yang dikandungnya.

    Hal ini karena daging yang dibakar tidak matang dengan sempurna. Akibatnya daging tersebut rentan menjadi tempat perkembangbiakan bakteri penyebab penyakit.

    Bukan hanya sate, pada dasarnya ibu hamil sebaiknya menghindari konsumsi daging, ayam ataupun ikan yang tidak matang sempurna.

    Selain sate, beberapa contoh masakan lain yang sebaiknya ibu hamil hindari adalah:

    • ayam bakar,
    • ikan bakar,
    • daging asap,
    • barbeque,
    • medium cook steak,
    • sushi,
    • sashimi,
    • lawa ikan mentah, dan
    • telur setengah matang.

    Apa saja penyakit yang dapat diakibatkan oleh daging yang kurang matang? Yuk simak pada penjelasan berikutnya ya.

    Risiko penyakit akibat makan sate saat hamil

    efek operasi usus buntu, hamil sakit perut

    Berikut ini beberapa penyakit yang berisiko ditimbulkan akibat makan sate atau daging yang kurang matang saat hamil.

    1. Diare pada ibu hamil

    Salah satu jenis bakteri patogen yang dapat mengkontaminasi daging sate adalah E.Coli. Jenis bakteri ini dapat menyebabkan gangguan pencernaan pada ibu hamil, demam hingga diare berdarah.

    2. Demam tifoid pada ibu hamil

    Selain terinfeksi E. Coli, makan sate saat hamil jika terkena infeksi bakteri salmonella. Bakteri ini dapat menyebabkan radang usus dan demam tifoid pada ibu hamil.

    3. Keguguran dan kelahiran prematur

    Selain berdampak buruk pada ibu hamil, konsumsi daging yang kurang matang juga dapat berisiko pada keselamatan janin. Hal ini karena kemungkinan infeksi listeria.

    Listeriosis dapat menyebabkan keguguran dan bayi lahir prematur. Melansir American Pregnancy, ibu hamil berisiko lebih tinggi terinfeksi listeria daripada orang lain pada umumnya.

    4. Toksoplasmosis

    Selain listeriosis, penyakit lain yang juga dapat berdampak buruk bagi kesehatan bayi dalam kandungan adalah parasit toksoplasma

    Mengutip CDC, parasit ini dapat menular melalui makanan mentah dan berisiko menyebabkan keguguran dan bayi lahir cacat.

    Masaklah sendiri jika ingin makan sate saat hamil

    Jika ingin makan sate, sebaiknya Anda membuatnya sendiri agar dapat memastikan bahan-bahan dan proses pengolahannya higienis dan bebas bakteri.

    Pada dasarnya tidak masalah mengonsumsi sate selama Anda dapat memastikan dagingnya benar-benar matang.

    Menurut panduan dari Centers for Disease Control and Prevention, berikut ini suhu yang disarankan untuk mematangkan daging dengan baik.

    • Daging merah (sapi, kambing, domba dan sejenisnya) di suhu minimal 63° C.
    • Daging giling pada suhu minimal 71°C.
    • Unggas (ayam, bebek, kalkun, dan lain-lain) pada suhu minimal 74°C

    Pemanasan daging pada suhu yang tepat dapat membunuh bakteri yang terdapat pada daging sehingga meminimalisir infeksi pada ibu hamil dan janinnya.

    Untuk memastikan kematangan daging, sebaiknya tidak dengan cara melihatnya saja melainkan menggunakan termometer untuk mengukur suhunya.

    Tips mencegah penyakit akibat makan sate saat hamil

    memanggang makanan

    Selain berhati-hati makan sate saat sedang hamil, Anda juga sebaiknya memperhatikan cara mengolah makanan secara umum agar terjaga kesehatannya.

    Ikutilah sejumlah tips mengolah makanan berikut ini agar terhindar dari kontaminasi bakteri.

    • Pisahkan daging mentah dengan makanan yang siap santap.
    • Hindari mengolah makanan dengan wadah bekas menaruh daging mentah.
    • Daging dan ayam mentah sebaiknya tidak dicuci karena akan semakin mempercepat perkembangbiakan bakteri.
    • Pisahkan bumbu marinasi untuk daging mentah dengan bahan makanan lainnya.
    • Masaklah daging hingga benar-benar matang sebelum dikonsumsi.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Damar Upahita

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Indah Fitrah Yani · Tanggal diperbarui 03/01/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan