backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Mirip Biji Cokelat, Ini 9 Manfaat Buah Kola untuk Kesehatan

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto · General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 2 minggu lalu

Mirip Biji Cokelat, Ini 9 Manfaat Buah Kola untuk Kesehatan

Ada banyak tanaman yang kerap dijadikan sebagai obat tradisional, salah satunya biji buah kola. Buah kola dipercaya bisa membantu mengatasi berbagai penyakit. Namun, apakah manfaat itu benar? Apa saja manfaatnya dan bagaimana cara mengonsumsi biji buah kola sebagai obat? Simak ulasannya di bawah ini.

Kandungan biji buah kola

Buah kola, yang sering dikenali sebagai kacang kola atau biji kola, merupakan buah dari tumbuhan dalam genus Cola, terutama dari spesies pohon Cola acuminata dan Cola nitida.

Tanaman ini masih satu keluarga dengan tanaman cokelat atau biji kakao.

Buah ini dikenal karena kandungan stimulannya, terutama kafein, yang memberikan efek  energi dan meningkatkan konsentrasi.

Beberapa kandungan utama dalam buah kola adalah sebagai berikut.

  • Kafein. Kafein merupakan bahan utama dari biji kola yang memicu efek stimulan. Kandungan kafein dalam buah kola bisa sangat bervariasi tergantung pada spesies dan kondisi tumbuh, tetapi umumnya lebih tinggi daripada kandungan kafein dalam biji kopi.
  • Teobromin. Sebuah alkaloid yang juga ditemukan dalam coklat dan teh, memiliki efek diuretik, stimulan, dan vasodilator.
  • Fenolik dan tannin. Biji kola mengandung antioksidan yang berperan dalam melindungi tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Tannin, khususnya, memiliki sifat antiinflamasi dan antimikroba.
  • Teofilin. Sejenis alkaloid yang mirip dengan kafein dan teobromin, memiliki efek relaksasi pada otot polos dan digunakan untuk mengobati asma.
  • Gula dan pati. Sejumlah kecil gula dan pati juga bisa terkandung dalam biji kola dan bisa memberikan sedikit energi.
  • Serat. Biji kola mengandung serat yang dapat berperan dalam pencernaan dan kesehatan usus.
  • Vitamin dan mineral. Meskipun bukan sumber utama vitamin dan mineral, biji kola mengandung beberapa nutrisi ini dalam jumlah kecil.

Perlu diketahui!

Buah kola memiliki sejarah panjang sebagai bahan makanan dan obat di banyak budaya Afrika. Bahkan tanaman obat ini telah digunakan dalam tradisi serta upacara selama berabad-abad.

Manfaat biji buah kola

buah kola

Ekstrak biji kola umumnya digunakan sebagai bahan dasar dari minuman bersoda. Namun, buah ini juga bisa memberikan manfaat lainnya, terutama untuk kesehatan tubuh.

Berikut adalah beberapa manfaat yang dikaitkan dengan konsumsi biji kola.

1. Meningkatkan fokus

Kandungan kafein yang tinggi dalam biji kola membuatnya menjadi stimulan atau perangsang yang efektif.

Efek rangsangan tersebut bisa membantu meningkatkan kewaspadaan mental dan mengurangi rasa lelah.

Hal ini sangat berguna untuk mempertahankan fokus selama periode waktu yang lama.

2. Meningkatkan metabolisme

Sebuah studi terbitan Advances in Pharmacological and Pharmaceutical Sciences mendapatkan fakta bahwa ekstrak biji buah kola mampu meningkatkan metabolisme tubuh.

Kafein dan teobromin dalam buah ini dapat meningkatkan metabolisme yang mungkin membantu dalam menjaga berat badan dan pembakaran lemak.

3. Mengurangi rasa lapar

Konsumsi biji kola dikatakan dapat menekan nafsu makan, sehingga bisa membantu menjaga berat badan.

Kafein yang terkandung dalam biji kola dapat memberikan rasa kenyang sementara dan menekan nafsu makan.

Biji kola juga mengandung gula alami dan pati yang dapat memberikan energi cepat dan membantu merasa lebih kenyang.

Dengan begitu, Anda akan terhindar dari ngemil atau makan berlebihan.

4. Meningkatkan pencernaan

Tannin dan serat dalam biji kola dapat membantu dalam proses pencernaan, mengurangi sembelit, dan meningkatkan kesehatan usus.

Meskipun kandungannya tidak setinggi dalam beberapa buah lain, serat dalam biji kola juga bisa meningkatkan kesehatan usus secara keseluruhan.

Sebagian orang juga percaya bahwa kafein dalam biji kola bisa membantu merangsang gerakan usus dan membantu memperlancar proses pencernaan. Namun, hal ini mungkin bisa berbeda-beda pada tiap orang.

5. Mengurangi peradangan

Kandungan fenolik dalam biji buah kola memiliki sifat antiinflamasi yang dapat membantu mengurangi peradangan dan meredakan kondisi seperti arthritis.

Biji kola juga mengandung antioksidan yang kuat, seperti flavonoid, yang membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan dan peradangan yang disebabkan oleh radikal bebas.

Selain itu, beberapa penelitian menunjukkan bahwa kafein dalam bahan herbal ini dapat memengaruhi kekebalan tubuh dan meredakan peradangan dengan mengatur sel-sel imun.

6. Meningkatkan kinerja fisik

Kafein dapat meningkatkan ketahanan dan kinerja fisik dengan mengatur kadar asam lemak dari jaringan lemak agar tersedia untuk digunakan sebagai energi.

Kandungan kafein dalam buah kola juga dapat merangsang sistem saraf pusat untuk meningkatkan produksi energi dalam tubuh.

Hal ini dapat membuat Anda merasa lebih terjaga dan bertenaga yang dapat membantu meningkatkan kinerja fisik selama latihan atau aktivitas olahraga.

7. Menjaga tekanan darah

Meskipun kafein dikenal dapat meningkatkan tekanan darah sementara, biji kola juga mengandung beberapa senyawa lain, salah satunya teobromin.

Teobromin dalam biji kola memiliki efek vasodilator, yang berarti mereka membantu melebarkan pembuluh darah.

Efek ini dapat membantu menjaga tekanan darah di dalam tubuh.

8. Meningkatkan jumlah urine

Kafein dan teobromin dapat menimbulkan efek diuretik yang dapat meningkatkan produksi urine dan menyebabkan Anda lebih sering buang air kecil.

Ini terjadi karena kafein menghambat penyerapan air oleh ginjal, sehingga lebih banyak air disaring melalui ginjal dan dikeluarkan sebagai urine.

Hal ini dapat membantu tubuh membuang kelebihan garam dan air melalui urine.

9. Meningkatkan suasana hati

Kafein dapat meningkatkan suasana hati dan membantu melawan depresi dengan meningkatkan pelepasan neurotransmitter, seperti dopamin dan norepinefrin.

Biji kola, khususnya dalam bentuk minuman yang mengandung kafein seperti minuman bersoda kola, dapat memiliki pengaruh pada suasana hati bagi sebagian orang.

Kafein, yang merupakan komponen utama dalam biji kola, telah terbukti memiliki efek pada sistem saraf pusat, yang dapat memengaruhi suasana hati.

Efek samping biji buah kola

manfaat reiki untuk kurangi cemas dan depresi

Meskipun biji kola memiliki berbagai manfaat kesehatan, konsumsi obat herbal ini berlebih dapat menyebabkan sejumlah efek samping, terutama karena kandungan kafein yang tinggi.

Oleh karena itu, seperti halnya dengan semua stimulan, biji kola harus dikonsumsi dengan bijak dan dalam jumlah yang moderat.

Berikut adalah beberapa efek samping potensial yang mungkin terjadi.

  • Kecemasan dan gugup. Kafein dapat memicu atau memperburuk kecemasan dan perasaan gugup, terutama pada dosis tinggi.
  • Insomnia. Mengonsumsi biji kola, terutama pada sore atau malam hari, dapat mengganggu pola tidur dan menyebabkan insomnia karena efek stimulan kafein.
  • Palpitasi jantung. Kafein dapat menyebabkan detak jantung yang tidak teratur atau meningkatkan frekuensi detak jantung pada beberapa orang, terutama bagi mereka yang sensitif terhadap kafein.
  • Peningkatan tekanan darah. Sementara buah kola dapat memiliki efek yang menguntungkan pada beberapa aspek kesehatan kardiovaskular, kafein juga diketahui menyebabkan peningkatan sementara dalam tekanan darah.
  • Masalah pencernaan. Kandungan tannin dalam buah kola dapat menyebabkan gangguan pencernaan pada beberapa orang, termasuk perut kembung, mual, atau diare.
  • Ketergantungan dan penarikan. Seperti halnya stimulan lain, penggunaan buah kola secara teratur dalam jumlah besar dapat menyebabkan ketergantungan fisik. Bahkan, mengurangi atau menghentikan konsumsi tiba-tiba dapat menyebabkan gejala sakau, termasuk sakit kepala, kelelahan, dan mudah marah.
  • Kerusakan gigi. Jika dikonsumsi dalam bentuk yang sangat konsentrat atau dalam jumlah banyak, asam dan gula dalam buah kola dapat meningkatkan risiko kerusakan gigi.
  • Osteoporosis. Konsumsi kafein dalam jumlah besar dapat mengganggu penyerapan kalsium dan berkontribusi terhadap kehilangan kepadatan tulang serta meningkatkan risiko osteoporosis, terutama jika Anda memiliki asupan kalsium yang rendah.

Jika Anda mengalami efek samping yang tidak diinginkan, pertimbangkan untuk mengurangi asupan atau berkonsultasi kepada profesional kesehatan.

Cara mengonsumsi biji buah kola

kebutuhan vitamin harian

Di banyak negara di Afrika, biji kola sering dimakan secara langsung untuk mendapatkan dosis kafeinnya.

Namun, Anda juga bisa mendapatkan manfaat buah dari pohon kola ini dengan mengonsumsi ekstraknya. Salah satunya yang dalam bentuk suplemen herbal.

Jika Anda ingin mengonsumsi biji kola dalam bentuk suplemen, sebaiknya pilih produk yang sudah mengantongi izin dari BPOM. Ketahui pula ciri-ciri obat herbal berbahaya sebelum membelinya.

Selain itu, disarankan pula untuk mengonsumsi buah kola secukupnya guna menghindari efek samping yang mungkin ditimbulkan.

Satu atau dua buah kola per hari biasanya dianggap aman untuk sebagian besar orang dewasa, terutama jika Anda tidak memiliki toleransi terhadap kafein yang cukup tinggi.

Namun, sebaiknya hindari mengonsumsi buah kola terlalu dekat dengan waktu tidur. Ini karena kafein dapat mengganggu pola tidur Anda dan menyebabkan insomnia.

Jika Anda mengonsumsi produk lain yang mengandung kafein, seperti kopi, teh, atau minuman energi, pertimbangkan juga untuk membatasi asupan buah kola agar total asupan kafein tetap dalam batas yang aman.

Selain itu, perhatikan bagaimana tubuh bereaksi terhadapnya, terutama jika Anda sensitif terhadap kafein atau memiliki kondisi kesehatan tertentu.

Setiap orang bereaksi secara berbeda terhadap kafein. Jadi, perhatikan bagaimana tubuh Anda merespons setelah mengonsumsi buah kola.

Jika Anda merasa gelisah, tegang, atau mengalami gangguan pencernaan setelah mengonsumsinya, pertimbangkan untuk mengurangi atau menghindari konsumsi lebih lanjut.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Carla Pramudita Susanto

General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 2 minggu lalu

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan